Fashion & Art Festival Promosikan Potensi Tenun Khas NTB

Redaksi
Jumat, Desember 07, 2018 | 14.19 WIB Last Updated 2018-12-07T06:20:59Z
JUMPA PERS. Jumpa pers tentang Fashion & Art Festival 2018, Jumat (7/12) di Hotel Lombok Plaza, Mataram. (MP/Mahardika Hendra)

MATARAM - Numadi Lombok, sebuah wadah kreatif gabungan pelaku industri wisata, pekerja kreatif bidang fashion, dan seniman, akan menggelar event Fashion & Art Festival, 15-16 Desember 2018, di Taman Mayura, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Selain sebagai moment mendorong pemulihan sektor pariwisata NTB, kolaborasi fashion dan seni budaya ini juga   dihajatkan untuk mempromosikan potensi produk tenun khas NTB, Lombok dan Sumbawa.

Ketua Pelaksana Fashion & Art Festival, Baiq Ika Yuyun Wardani mengatakan, potensi tekstil lokal NTB, baik tenun dan songket sangat layak diangkat ke kancah nasional dan internasional.

BACA JUGA : Fashion & Art Festival di Mataram Bakal Hadirkan Desainer, Seniman dan Musisi Kondang

Sehingga dalam gelaran fashion nantinya, busana yang ditampilkan adalah busana berbahan kain tenun dan songket khas NTB, karya desainer kondang dan lokal NTB.

"Kami berharap festival yang akan digelar ini, mampu membawa karya kreatif daerah ke pasar yang lebih luas agar sejajar dengan produk nasional maupun internasional, yang selanjutnya berdampak pada peningkatan ekonomi serta meningkatkan daya kreativitas para pelakunya," kata Yuyun, Jumat (7/12) dalam jumpa pers di Hotel Lombok Plaza, Mataram.

Menurutnya, fashion dipilih sebagai salah satu materi utama dalam Fashion & Art Festival 2018, untuk mengenalkan secara lebih kepada publik akan potensi budaya tekstil yang ada di NTB, seperti tenun serta songket Lombok (Sasak), Sumbawa dan Bima.

Sejauh ini, kata dia, sebagai produk kreatifitasnya, para pengrajin serta para desainer NTB telah mengembangkan tenun dan songket menjadi berbagai macam produk kreatif seperti tas, sepatu, ikat pinggang dan busana.

"Festival ini juga diniatkan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat, khususnya NTB dan Indonesia pada umumnya, untuk mulai lebih memilih dan menghargai produk kriya Indonesia," katanya.

Selain itu, dalam kegiatan ini pihaknya juga mendorong sejumlah pihak swasta dan sponsor untuk menjadi pendamping dan pembina kelompok industri UKM di NTB, termasuk perajin songket dan kain tenun.

Yuyun menambahkan, pihak Badan Ekonomi Kreatif (BEKraf) RI juga akan ambil bagian dalam mendorong potensi kerajinan NTB termasuk songket dan tenun menuju industri ekonomi kreatif ke depannya.

"Karena itu dalam event ini kami melibatkan lebih dari 60 pelaku UKM, perajin tenun, songket dan lainnya untuk berpastisipasi menjual produk mereka," katanya.

Dijelaskan, seremoni pembukaan Festival pada Sabtu pagi (15/12) akan diramaikan dengan gelaran berbagai produk UKM khas NTB, seperti kain tenun, songket, kerajinan ketak, kerajinan gerabah, juga aneka kuliner dan souvenir khas NTB, yang melibatkan lebih dari 60 pelaku UMK kreatif.

Sementara pada Sabtu malam (15/12), pembukaan Gala Fashion rencananya akan dilakukan oleh Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah, dan dihadiri sejumlah pejabat Kementerian Pariwisata dan pejabat Kantor Staf Kepresidenan.

"Fashion & Art Festival ini kita harapkan jadi "menu baru", suasana baru yang menyemangati kita semua untuk mental building, memberi optimisme untuk kemajuan pariwisata kita," katanya.

Yuyun menambahkan, Taman Mayura dipilih sebagai lokasi gelaran festival tahun ini, karena Taman Mayura merupakan  salah satu cagar budaya (heritage) di Mataram, NTB.

Taman Mayura dengan segala keunikannya merupakan asset destinasi wisata yang juga harus terus dipromosikan.

"Mayura" dalam bahasa Sansekerta diartikan sebagai Burung Merak:Taman air Mayura ini adalah paduan unik dan khas dari konsep taman dan Pura
sebagai tempat ibadah, dengan arsitektur bercorak Bali, Jawa dan Lombok.

"Ini sangat berkaitan dengan fakta dari keberagaman masyarakat yang ada di NTB, dan secara khusus memiliki arti yang sangat penting bagi festival yang akan kami gelar ini, yang menghadirkan berbagai ragam materi seni dan
budaya," kata Yuyun.

Fashion & Art Festival 2018, menurut Yuyun menargetkan audience sebanyak 2500-5000 orang.

Gelaran festival ini sendiri, terlaksana juga atas dukungan Kementerian Pariwisata, Pemerintah Daerah, sejumlah pihak swasta, serta seluruh masyarakat NTB.

"Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas semua pihak yang sudah mensupport kegiatan ini," katanya. MP02


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Fashion & Art Festival Promosikan Potensi Tenun Khas NTB

Trending Now