SIAP BERSINERGI. Jajaran pengurus DPD Insan Parwisata Indonesia (IPI) NTB foto bersama usai pelantikan dan pengukuhan. (Foto: Istimewa) |
MATARAM - Ketua DPD Insan Pariwisata Indonesia (IPI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Akhmad Paozi mengatakan, jajaran IPI NTB siap bersinergi dengan pemerintah daerah dan stakeholders kepariwisataan lainnya untuk mengembangkan sektor pariwisata di NTB.
"Ini komitmen kami, IPI siap bersinergi dengan pemerintah daerah dan stakeholders terkait untuk kembangkan pariwisata di Lombok dan NTB secara umum," kata Akhmad Paozi, Selasa malam (15/1) usai pelantikan dan pengukuhan kepengurusan DPD IPI NTB periode 2019-2022, di Mataram.
Dijelaskan, IPI merupakan salah satu organisasi pariwisata yang sudah terbentuk di delapan Provinsi di Indonesia. Kehadiran IPI di NTB diharapkan bisa memberi kiprah nyata dan bersinergi dengan organisasi pariwisata lainnya untuk kemajuan pariwisata NTB.
Akhmad mengatakan, keanggotaan IPI cukup menarik karena organisasi pariwisata ini merangkul multi profesi. Para anggota IPI berasal dari beragam latar belakang kepariwisataan, seperti hotel, travel agent, pemandu wisata, penyedia souvenir, dan pelaku industri berkaitan kepariwisataan lainnya.
"IPI ini multi profesi, sesuai mottonya dari IPI, oleh IPI, dan untuk IPI. Jadi kita semua bergabung dengan satu tujuan yang sama, bagaimana mengembangkan pariwisata di daerah ini," katanya.
Ia menekankan, gagasan utama IPI saat ini adalah untuk mengangkat potensi dan menciptakan destinasi-destinasi wisata baru, termasuk mengembangkan desa yang potensial menjadi Desa Wisata di Lombok maupun di Sumbawa.
Baca Juga : Dukung NTB Bangkit, IPI NTB Bawa 150 Travel Agent ke Lombok
Akhmad mencontohkan, pada Senin (14/1) IPI NTB bersama BPPD Lombok Tengah mendorong peresmian Desa Wisata di Batujai Lombok Tengah. Dalam event ini IPI juga berhasil mendatangkan sekitar 150 travel agent dari Jakarta, Surabaya, Bandung dan Bali.
"Kita juga akan bantu suatu tempat yang akan dikembangkan dengan memprakarsai pembentukan Pokdarwis. Seperti yang kita lakukan di salah satu desa wisata yang akan dikembangkan bersama BPPD Lombok Tengah itu," katanya.
Ia mengatakan, IPI NTB terbentuk di saat pariwisata NTB tengah berupaya bangkit pasca bencana gempa bumi Juli-Agutus 2018 lalu, akan menjadi tantangan tersendiri bagaimana IPI bisa berkiprah.
"Tentu ini tidak mudah bagi IPI, tapi kami sudah agendakan program kerja dalam jangka menengah dan panjang yang gagasannya untuk mendorong percepatan pemulihan kondisi pariwisata kita," tukasnya.
Pasca terbentuknya kepengurusan ini, papar Akhmad, jajaran IPI NTB akan melakukan kegiatan Roadshow IPI ke Pemda dan stakeholders kepariwisataan.
"Kita akan rakerda bulan ini untuk memantapkan program kerja. Dalam waktu dekat IPI juga akan roadshow, kita akan mulai dari Bima, kemudian, Dompu, Sumbawa dan Sumbawa Barat. Setelah itu roadshow juga dilakukan di Lombok. Jadi, ini memang komitmen kami untuk siap bersinergi dengan pemerintah dalam mengembangkan pariwisata," katanya.
Ia mengakui kondisi recovery pasca bencana di NTB masih terkendala karena hingga saat ini masih banyak travel agent di luar NTB yang belum kembali menggaungkan paket-paket wisata NTB. Dalam hal ini, IPI NTB akan berupaya maksimal mendorong agar kondisi ini membaik.
"Kendala pasca gempa memang masih banyak travel agent luar yang belum kembali gaungkan NTB. Padahal, padahalkita sudah berbenah, Lombok dan Sumbawa sudah aman dan nyaman untuk dikunjungi. Kemarin kita sudah bawa travel agent untuk melihat langsung, dan ke depan IPI akan mengundang dan membawa lebih banyak lagi agar pariwisata NTB yang sudah pulih ini bisa diketahui secara nyata," katanya. MP04/Abd Rahim