NO MONEY POLITIC. Taufan Rahmadi bersama Ketua Tim Pemenangan TR, Mustamar Natsir. |
MATARAM - Pendidikan politik dan edukasi ke masyarakat untuk berpolitik tanpa kecurangan dan money politic alias politik uang, bukan hanya menjadi tanggung jawab Parpol dan Penyelenggara Pemilu saja. Para Caleg yang mengejar kursi wakil rakyat, juga harus mulai melakukannya, selain mengkampanyekan diri sendiri.
Hal itu juga yang aktif dilakukan oleh Taufan Rahmadi (TR) beberapa pekan terakhir. TR yang maju sebagai Caleg DPR RI dari Partai Gerindra Nomor Urut 8 ini sudah mengunjungi sedikitnya 472 titik di Pulau Lombok yang menjadi basis Dapil-nya.
"TR selalu menyampaikan dan mengedukasi masyarakat agar menolak politik uang, harus anti dan menolak money politic agar hasil Pemilu bisa bermartabat," kata Ketua Tim Pemenangan TR, Mustamar Natsir, Senin (28/1) di Mataram.
Menurut Mustamar, TR selalu mengajak masyarakat yang dikunjungi untuk memilih Caleg yang tepat dan benar-benar memiliki kapasitas untuk mewakili masyarakat NTB. Hal ini baru bisa tercapai jika seluruh masyarakat pemilih nantinya sama sekali tak tergiur dengan praktek politik uang.
"Jangan karena uang Rp50 ribu atau Rp100 ribu, nasib lima tahun ke depan jadi tergadaikan. Seperti kata Ustadz Abdul Somad, jangan karena hujan sekali kemudian kemarau lima tahun kemudian," kata Mustamar.
Mustamar mengatakanm, sosok TR yang merupakan mantan anggota Tim 10 Kementerian Pariwisata RI ini selalu mengedepankan gagasan tentang pembangunan masyarakat NTB melalui sektor pariwisata.
TR mengajak masyarakat yang dikunjungi untuk melihat dan menyadari potensi yang ada di wilayah tinggal mereka. Semua itu memiliki potensi dan bisa dikembangkan melalui sektor pariwisata.
Gaya Kampanye Muda dan Millennial
Mustamar menilai, sosok Taufan Rahmadi sangat cepat diterima masyarakat, terutama generasi muda millennial. Sebab sejauh ini gaya kampanye TR selalu lebih maju dibanding Caleg lainnya.
TR yang juga Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno ini, juga membuat aplikasi berbasis platform digital "Taufan Rahmadi" yang bisa didownload melalui Playstore.
"Tiap kali turun, kami juga selalu menggunakan perangkat laptop dan proyektor untuk pemaparan program dan gagasan TR. Mungkin TR juga yang menjadi Caleg pertama di NTB yang menggunakan aplikasi digital," kata Mustamar.
Gaya bahasa santun dan pemaparan program yang masuk akal dan riil membuat sosok yang terkenal sangat dekat dengan Calon Wapres Sandiaga Uno ini, mudah mendapat dukungan masyarakat Lombok.
"Dukungan terus mengalir, dan ini seperti bola salju. Padahal kampanye yang kami lakukan sangat murah dan sama sekali tidak mengandung politik uang," kata Mustamar.
Maju sebagai Caleg DPR RI bagi Taufan Rahmadi adalah panggilan hati untuk membangun NTB ke arah yang lebih baik lagi. Untuk cita-cita itu, TR bahkan rela mundur dari anggota Tim 10 Kemenpar RI, sebuah posisi jabatan yang sebenarnya cukup strategis di tingkat nasional.
Taufan Rahmadi mengajak agar masyarakat tidak terjebak dalam politik pragmatis, apalagi politik uang.
"Jangan mau dengan politik uang, agar jangan salah memilih pemimpin dan wakil-wakil rakyat baik di tingkat Kabupaten sampai tingkat nasional di DPR RI," kata Taufan Rahmadi.
Tingkatkan Partisipasi Pemilih
Taufan mengajak masyarakat untuk lebih cerdas memilih calon-calon wakil mereka dengan melihat rekam jejak dan kredibilitas kinerja mereka untuk daerah selama ini.
"Kalau masyarakat terima politik uang, itu bukan bicara jutaan, tapi miliaran rupiah. Maka kalau calonnya menang jangan heran mereka juga akan dengan segala cara melakukan untuk mengembalikan modal. Ini tidak boleh terjadi lagi, masyarakat harus melek dan cerdas memilih," katanya.
Karena itu pula, Taufan yang juga Juru Bicara Capres-Cawapres Prabowo-Sandi ini menegaskan kepada tim dan relawan agar melakukan gerakan bersih tanpa politik uang.
Selain itu, Taufan Rahmadi juga mengatakan, agar masyarakat NTB bisa menggunakan hak pilih mereka dengan sebaik-baiknya dalam Pemilu serentak 2019 mendatang.
"Masyarakat harus peduli dengan politik, jangan lagi ada yang tidak peduli. Sebab politik ini sangat dekat kaitannya dengan kebijakan, dan kebijakan sangat erat dengan kemaslahatan masyarakat. Bicara sekolah, pendidikan, harga barang, kesehatan dan sebagainya semua pasti berawal dari kebijakan politik," katanya.
Ia berharap tim dan relawan bisa mendorong semangat masyarakat untuk mau berpartisipasi aktif dalam pemilu mendatang. Datang ke TPS dan menyalurkan hak suara mereka.