DORONG STARTUP. Lalu Nofian Hadi (insert) saat turun lapangan di Lombok Barat, NTB. |
Perkembangan teknologi informasi (TI) telah merambah ke seluruh sektor industri.
Para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dituntut untuk beradaptasi terhadap perkembangan yang terjadi.
Beberapa pelaku UKM sukses melakukan transformasi digital sehingga mampu mengembangkan skala usaha mereka.
Di lain sisi, beberapa pelaku usaha yang lain gagap teknologi, sehingga bisnis mereka mulai terancam.
"Artinya, pelaku usaha saat ini memang harus Pberadaptasi dan mau bertransformasi digital, harus berani think out of the box," kata Lalu Nofian Hadi, Caleg DPRD NTB Dapil KLU-Lombok Barat, No urut 11 dari Partai Keadilan Sejahtera, Senin (21/1).
Menurutnya, perkembangan teknologi ini memunculkan peluang bagi ketatnya persaingan usaha. Namun di lain sisi, ini juga akan menjadi peluang tumbuhnya wirausahawan baru yang siap bersaing.
Nofian mengajak para millenial, generasi muda di NTB untuk mulai menciptakan peluang-peluang menjadi wirausahawan baru di era digital ini.
Data ekonomi kita menunjukan, dalam lima tahun terakhir pertumbuhan startup atau perusahaan baru berbasis digital, semakin tinggi, dengan sektor bisnis yang beragam.
Kecenderungan startup adalah jenis usahanya yang minim modal tapi sarat kreativitas. Perusahaan yang SDM-nya tak membutuhkan hingga ratusan tenaga kerja, namun efektif menembus pasar nasional dan internasional untuk produk yang mereka tawarkan.
Nofian mencontohkan, bagaimana pemuda-pemuda kreatif di Bandung atau Yogyakarta mampu memasarkan produk konveksi hingga kerajinan khas daerah mereka, melalui jejaring startup.
"Di NTB, terutama di Lombok Barat dan Lombok Utara, potensi ini juga sangat terbuka. Bahkan ada yang sudah berhasil menembus omset hampir Rp100 jutat per bulan dari bisnis online memanfaatkan sosmed. Tinggal bagaimana pemuda mau kreatif dan jeli melihat setiap peluang," katanya.
Saat ini Nofian berfokus menularkan semangat kewirausahaan kepada para pemuda di kantong-kantong kampanyenya dan menghadirkan pelatihan bagi mereka.
Gagasan yang ia tawarkan tidak muluk-muluk. Tapi yang utama adalah bagaimana mendorong optimisme pada generasi muda millenial di Lombok Barat dan Lombok Utara, untuk mulai berani menjadi wirausahawan baru di era digital ini.
"Mindset pemuda kita kan, cita-cita harus jadi PNS, ini harus mulai diubah. Karena demand and supply untuk PNS ini jelas tak mampu memenuhi kebutuhan lapangan kerja kita. Menjadi wirausahawan di era digital ini, berarti juga membuka lapangan kerja," katanya. MP02