Kalak BPBD Provinsi NTB, H Muhammad Rum. |
MATARAM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB mempercepat pencairan dana bantuan stimulan untuk rumah rusak sedang (RS), dalam tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa NTB.
Pencairan dana stimulan yang tadinya terdiri dari dua tahap, masing-masing 80% dan 20%, kini disederhanakan menjadi satu tahap, langsung 100%.
"Kami sederhanakan untuk percepatan. Jadi pencairan stimulan untuk RS yang semula tercagi dua tahap, kini bisa langsung satu tahap," kata Kepala Pelaksana BPBD NTB, H Muhammad Rum, Kamis (7/2), di Mataram.
BPBD NTB sudah bersurat untuk BPBD Kabupaten/Kota terkait Penyederhanaan Tahapan Terdampak Pencairan Bantuan Stimulan Rumah Rusak Sedang.
Surat tertanggal Rabu 6 Februari 2019 itu untuk menindaklanjuti Juklak Kepala BNPB dan Keputusan Gubernur NTB Nomor: 360-12 Tahun 2019 Tentang Juknis Percepatan Rehab/Rekon Rumah Korban Gempa NTB.
"Ini bisa dimulai hari ini. Guna percepatan pencairan dana bantuan stimulan rumah RS yang semula di cairkan dalam 2 tahap (80% dan 20%), dengan ini disampaikan pencairan dana dapat dilaksanakan sekaligus dalam 1 tahap sebanyak 100% sambil menunggu revisi Juklak," katanya.
Dijelaskan, penyederhanaan juga dilakukan setelah memperhatikan progress data faktual dan kendala di lapangan.
Rum berharap, mengatakan, percepatan pencairan tersebut agar tetap memperhatikan segi akuntabilitas dan dilaksanakan dengan prinsip cermat dan kehati-hatian.
Data BPBD NTB menyebutkan, Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB menyebutkan, jumlah total rumah rusak akibat gempa bumi Lombok Juli-Agustus mencapai 216.519 unit rumah.
Jumlah itu terdiri dari 75.138 rusak berat (RB), 33.075 Rusak Sedang (RS), dan 108.306 Rusak Ringan.
Untuk RB pemerintah memberi dana stimulan Rp50 juta per rumah, RS sebesar Rp25 juta per rumah, dan RR sebesar Rp10 juta per rumah.
Hingga kini, dana dari BNPB yang sudah terkucur ke rekening masyarakat sebesar Rp3,5 Triliun lebih.
Dana itu tersalur untuk 139.957 Kepala Keluarga terdiri dari 50.668 yang rumahnya rusak berat, 20.354 Rusak Sedang, dan 69.935 Rusak Ringan.