Kadikes NTB, dr Nurhandini Eka Dewi. |
MATARAM - Sedikitnya 300 warga di Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) terjangkit virus rabies akibat gigitan anjing, lima diantaranya meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr Nuhandini Eka Dewi menjelaskan, Pemda Dompu sudah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus rabies.
Untuk mencegah penyebaran virus rabies, Dikes melalui Puskesmas yang ada di Dompu sudah memberikan vaksin rabies pada masyarakat.
"Sudah ada 1000 lebih vaksin anti rabies yang dikirim ke Dompu," kata Eka Dewi, Senin (4/2) di Mataram.
Selain vaksin untuk manusia, papar Eka Dini, Kementerian Kesehatan RI juga sudah mengirimkan vaksin anti rabies untuk hewan yakni anjing, kucing dan Kera/Monyet.
Berdasarkan data, saat ini tercatat sebanyak 9.784 ekor anjing di Kabupaten Dompu. Itu terdiri dari 4000 ekor anjing peliharaan dan lebih dari 5.700 ekor anjing liar.
Eka mengatakan, Pemprov NTB melalui Dikes dan Pemda Dompu juga membentuk tim untuk mengantisipasi bertambahnya jumlah anjing liar di Dompu.
Untuk anjing peliharaan akan diberikan vaksin anti rabies sementara untuk anjing liar akan dieliminasi atau dimusnahkan.
Selain itu, hewan yang berpotensi membawa virus rabies seperti anjing kucing dan kera dari pulau Sumbawa juga dilarang diantarpulaukan melalui pelabuhan.
"Ini dilakukan sebagai antisipasi agar virus rabies tidak masuk ke Kabupaten /Kota lain di NTB," katanya. MP05/Yat