LOMBOK UTARA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) RI meresmikan pembangunan Sarana Air Bersih (SAB) pascagempa di Desa Salut dan Selengen, Kecamatan Kayangan Lombok Utara.
Peresmian dan penyerahan dilakukan oleh Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu (PDT) Kementerian Desa PDTT RI, Ir RR Aisah Gamawati, kepada Pemda KLU yang diwakili Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda KLU, Ir Hermanto.
Turut hadir menyaksikan peresmian dan serah terima Pembangunan SAB tersebut, Direktur Penanganan Daerah Rawan Bencana Kementerian Desa PDTT Drs. Hasman Ma'ani, M.Si., Ketua DPRD KLU H Burhan M Nur SH., Kapolres Lombok Utara AKBP Herman Suriyono, S.IK, MH, Kadis PUPR KLU M.Zaldy Rahadian,ST, Kadis Sosial PPA KLU Muhammad Faisol, M.Si, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta tamu undangan lainnya.
Dalam laporannya, Camat Kayangan HM Tohir menyatakan bersyukur bahwa rombongan Kementerian DPDDT bisa datang melihat langsung infrastruktur yang ada di wilayah dua desa, sehingga mengetahui situasi dan kondisi masyarakat terkini.
"Mungkin musibah yang menimpa, menjadi berita dunia, kami tetap bersyukur dengan musibah dengan hikmah dan hidayah yang membuat rombongan Kementerian bisa langsung turun ke lokasi," katanya.
Sementara Bupati Lombok Utara yang diwakili oleh Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda KLU Ir Hermanto menyampaikan salam taqzim dari Bupati Lombok Utara, lantaran selaku Sekjen APKASI sedang berada di Balikpapan untuk membuka acara APKASI Expo.
Hermanto menyatakan berterima kasih yang sebesar-besarnya atas telah diberikannya bantuan kepada masyarakat Lombok Utara, khususnya di Desa Selengen dan Salut seperti yang disaksikan hari ini.
"Serah terima pembangunan Sarana Air Bersih (SAB) dari Kemendes PDTT dapat meringankan beban kami dari pemerintah KLU, dimana daerah ini memang rawan kebutuhan air bersih. Dari lima kecamatan yang ada, kecamatan Kayangan selalu mengalami kesulitan air bersih," urainya.
Pemerintah Daaerah terus berupaya membantu baik dengan cara membawa air dengan mobil tanki, serta pembuatan sumur bor dan lain-lain.
Di hadapan rombongan kementerian, Asisten II Setda KLU itu juga menjelaskan kondisi Lombok Utara pascagempa bumi sejak 29 Juli sesuai hasil verifikasi hampir 54 ribu rumah yang roboh rata dengan tanah, dari 67 ribu rumah yang rusak akibat bencana gempa bumi.
Dirjen PDT Kemendes PDTT, Ir. RR. Aisah Gamawati, MM., sebelum meresmikan Pembangunan SAB dalam sambutannya, menyatakan negara mempunyai tujuan menyejahterakan masyarakat, seperti Nawacita Presiden dan Wakil Presiden.
"Untuk melaksanakan pembangunan nasional, maka dibentuklah kementerian salah satunya kementerian Desa PDTT yang mempunyai mandat mengawal Nawacita. Pemerintah telah mengucurkan Dana Desa (DD) dari tahun ke tahun yang terus bertambah," tuturnya.
Tahun 2015 dikucurkan DD sebesar 20,67 triliun, penyerapannya rendah hanya 78 persen. Dijelaskannya, tahun 2016 bukan dikurangi, tetapi ditambah menjadi 40,67 triliun penyerapannya cukup baik.
Kemudian pada tahun 2017 ditingkatkan lagi menjadi 60 triliun, tahun 2019 ditingkatkan menjadi 70 triliun. Bukan hanya DD yang diberikan, kelurahan diberikan pula sebesar 3 triliun rupiah.
"Saya berharap DD yang dikucurkan pada dua desa ini digunakan untuk membagun infrastruktur yang rusak akibat bencana gempa bumi. Dana desa dapat membangun 19.601 KM jalan, lebih dari satu juta jembatan, 8 ribu pasar desa, BUMDes, embung, irigasi, MCK, dan PAUD, sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakat," ungkapnya.
Dikatakannya, tahun 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) melaunching data kemiskinan di Indonesia sebesar 9,28 persen, ini angka terendah sejak 1988. Semua ini pula berkat kerja keras para kepala desa dan jajarannya.
Acara diteruskan dengan penandatanganan prasasti oleh Dirjen PDT dan penyerahan secara simbolis pembangunan Sarana Air Bersih kepada Pemda KLU. (SAS/KLU)