Gubernur NTB Selesaikan Persoalan Pengusaha Ternak Sumbawa

Redaksi
Sabtu, Februari 16, 2019 | 01.25 WIB Last Updated 2019-02-15T17:25:03Z
Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah berdialog bersama pengusaha ternak di ruang VIP Bandara Sumbawa. (Foto: Humas Prov NTB)


SUMBAWA - Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah bergerak cepat menyelesaikan sejumlah persoalan yang dihadapi para pengusaha ternak yang tergabung dalam Persatuan Pedagang Hewan Nasional Indonesia (PEPEHANI) Kabupaten Sumbawa.

Gubernur terbang dari Mataram ke Sumbawa, Jumat (15/2) untuk jemput bola menyelesaikan persoalan yang dihadapi para pengusaha ternak tersebut.

Pertemuan mendadak dengan Gubernur NTB, di Ruang VIP Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin, Sumbawa.

Persoalan para pengusaha yang diterima Gubernur terkait sekitar 500 ekor ternak sudah hampir seminggu ‘tersandera’ di Stasiun Karantina Badas karena belum dapat dikirim ke luar daerah, disebabkan belum terbitnya izin.

Namun persoalan ini berhasil dituntaskan setelah Gubernur NTB yang datang didampingi Sekdis Peternakan NTB menggelar pertemuan dengan para pengusaha ternak ini.

Dalam pertemuan itu Gubernur Zul memberikan solusi bahwa ratusan Sapi di Karantina Badas harus segera dikirim dan memerintahkan Kadis Peternakan untuk menerbitkan izin.

Gubernur juga meminta agar kuota pengiriman yang sudah ditetapkan harus dihabiskan sehingga tahun depan tidak ada lagi pengiriman ternak hidup melainkan dalam bentuk daging.

Selain itu Gubernur menekankan para pengusaha yang tergabung dalam PEPEHANI menyiapkan prosesing ke arah pengiriman daging.

"Bagi pengusaha yang tidak beritikad berproses ke arah tersebut diberikan sanksi dengan menyetop perizinannya," katanya.

Terakhir Gubernur meminta agar setiap pengiriman untuk menyisihkan infaq 2,5% bagi kepentingan masjid dan pondok pesantren.

Anggota PEPEHANI kemudian menyepakati apa yang disampaikan Gubernur Zul.

“Kami sepakat dengan semua yang diminta Gubernur,” tandas Rahmad Aron.

Menurut Rahmad Aron, sebenarnya pengusaha ternak memiliki konstribusi yang cukup besar untuk daerah.

Setiap pengiriman per ekor sapi dikenakan retribusi sebesar Rp 105 ribu. Tidak heran jika PAD dari pengiriman ternak ini per tahunnya mencapai Rp 2 milyar. Sebab setiap hari pengiriman rata-rata 75 ekor.

Usai pertemuan, Sekretaris PEPEHANI Sumbawa, Rusdi Darmawansyah menyampaikan terima kasih kepada Gubernur yang telah menggelar pertemuan tersebut.

Sehingga, melalui pertemuan tersebut ia beserta seluruh pengurus yang lain dapat menyampaikan keluhan terkait pengusaha hewan ternak itu.

Ia juga menjelaskan para pengusaha pun menyuarakan keluhannya melalui media sosial yang langsung direspon Gubernur NTB.

Ketika itu Gubernur meminta para pengusaha hadir pada Jumpa Bang Zul–Ummi Rohmi yang digelar setiap Jumat pagi namun mereka tidak bisa hadir.

Juga, menurutnya persoalan itu bukan masalah kecil dan tidak bisa didiskusikan di forum umum seperti itu, melainkan harus dibahas secara khusus.

"Mendadak tadi malam Gubernur menghubungi salah satu anggota PEPEHANI agar dapat menemui kami di Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin," jelasnya.

Dalam pertemuan itu, Rusdi memahami arah program pemerintahan Zul Rohmi bahwa ke depan adalah industri peternakan.

Pada prinsipnya, Rusdi menyatakan PEPEHANI sangat welcome dengan program tersebut yaitu pengiriman daging.

Sebab pengiriman ternak dalam bentuk daging ini akan membuka lapangan kerja bagi yang lainnya. HMS

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Gubernur NTB Selesaikan Persoalan Pengusaha Ternak Sumbawa

Trending Now