Pangdam IX Udayana Mayjen Benny Susianto didampingi Danrem 162/WB Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramdhani, dalam wawancara media di Labuhan Lombok, Lombok Timur. (Foto: Penrem 162/WB) |
LOMBOK TIMUR - Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Benny Susianto meminta segenap masyarakat termasuk media untuk bersama mengawal proses rehabilitasi dan rekonstruksi penanggulangan dampak bencana (PDB) gempa bumi NTB yang saat ini terus berjalan.
"Media juga akan membantu proses percepatan melalui tulisan, paling tidak ada spirit dari masyarakat untuk berbuat," kata Pangdam Benny, Selasa (12/2) didampingi Danrem 162 WB Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramdhani, usai meresmikan SDN 5 Labuan Lombok, Lombok Timur.
Menjawab tentang proses penunjukan aplikator, Pangdam Benny menegaskan, selama aplikator mempunyai kemampuan boleh saja, namun bisa dipertanggungjawabkan karena para aplikator harus punya modal dan tidak hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah mengingat dana cair setelah pekerjaan selesai.
"Maka ditunjuk aplikator yang bonafit yang punya modal, bukan hanya punya kemauan, sehingga proses pembangunan tidak terhambat," katanya.
Pangdam Benny mengatakan, aplikator yang sudah bekerja, juga akan terus dikawal secara bersama-sama supaya tidak ada kesulitan.
"Dengan cara berkoordinasi dengan pihak Bank BRI, untuk menjaga agar tetap aman. Karena jangan sampai diberikan dana dan meninggalkan tanggungjawabnya," katanya.
Menurutnya, pihak Pemerintah bersama para stakeholder melakukan langkah-langkah agar tujuan akhir keinginan Pemerintah yakni masyarakat harus segera memiliki rumah tercapai dengan tetap mengedepankan akuntabilitas sehingga harus berhati-hati.
Mayjen TNI Benny Susianto juga menjelaskan bahwa turunnya TNI Polri untuk mempercepat proses rehab rekon karena tidak ada institusi negara yang bisa berdiri sendiri menyelesaikan persoalan tersebut.
Dijelaskannya, keberadaan Fasilitator umum dan dari TNI akan bekerjasama di lapangan. Jika ternyata hingga saat ini juga masih kurang, maka persoalan yang dihadapi Pemerintah Daerah ini akan dikomunikasi di tingkat atas untuk mencari solusi yang terbaik.
"Tidak ada yang tidak mampu, namun semua punya keterbatasan. Sehingga keterbatasan-keterbatasan tersebut harus dikombinasi, bersatu dan bersinergi sehingga menjadi kekuatan termasuk tulisan rekan media," katanya.
Menurut Pangdam Benny, media juga bisa membantu proses percepatan melalui tulisan, paling tidak ada spirit dari masyarakat untuk berbuat.
Pangdam juga menyinggung masih adanya warga yang masih tinggal di tenda darurat.
"Untuk mengantisipasi warga yang masih tinggal di rumah darurat atau tenda maka TNI menggelar operasi teritorial (Opster) TNI dengan membuat hunian sementara (Huntara) untuk warga korban gempa," ungkap Jenderal Bintang Dua tersebut.