Pemprov NTB Bersurat ke Kemenhub dan Maskapai untuk Tinjau Ulang Harga Tiket Pesawat

Redaksi
Rabu, Februari 20, 2019 | 23.00 WIB Last Updated 2019-02-20T15:00:24Z
Kadishub NTB, Lalu Bayu Windia. (Foto: Ari Hariyati)

MATARAM - Kenaikan harga tiket pesawat dan kebijakan bagasi berbayar oleh sejumlah maskapai penerbangan, telah berdampak terhadap menurunnya kunjungan wisatawan ke NTB, termasuk lesunya penjualan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di NTB.

"Mahalnya harga tiket dan kebijakan bagasi berbayar memang cukup berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke NTB," kata Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Bayu Windia, Rabu (20/1) di Mataram.

Menyikapi kondisi tersebut, papar Bayu, Pemprov NTB melalui Dinas Perhubungan telah bersurat ke sejumlah maskapai penerbangan, termasuk Kementerian Perhubungan, agar kebijakan tersebut ditinjau ulang.

"Harapannya harga tiket bisa diturunkan lah," kata Bayu.

Menurut Bayu, akibat kebijakan tersebut, aktivitas penerbangan mengalami penurunan, banyak porter di Bandara yang menganggur.

Meski demikian pihaknya tidak bisa banyak berbuat, karena merupakan kewenangan pemerintah pusat termasuk maskapai penerbangan yang memiliki otoritas.

"Maskapai juga, kalau penumpang sepi, tidak mungkin mau terbang kalau dalam kondisi kosong," katanya.

Bayu menambahkan, selain disebabkan harga tiket mahal dan kebijakan bagasi berbayar, sepinya hunian perhotelan dan kegiatan di hotel juga bisa jadi disebabkan karena belum normalnya kegiatan pemerintahan. MP05/ARI
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pemprov NTB Bersurat ke Kemenhub dan Maskapai untuk Tinjau Ulang Harga Tiket Pesawat

Trending Now