MATARAM - Wakil Gubernur NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah menekankan tiga hal penting yang bisa menjadi kunci keberhasilan dalam perencanaan dan pembangunan daerah.
Perencanaan yang baik, juga menjadi ujung tombak yang memastikan pembangunan itu berjalan sesuai harapan, efektif dan tepat sasaran.
"Perencanaan adalah ujung tombak dalam keberhasilan kita membangun, dan dalam perencanaan itu ada tiga hal penting yang harus dimaksimalkan," kata Ummi Rohmi, sapaan Wagub NTB, saat memberi arahan dalam acara Capacity Building 'Penyusunan dan Perencanaan Kebijakan Ekonomi Daerah Provinsi NTB Bagi Bappeda dan Biro Ekonomi Se-Provinsi NTB, Kamis (14/2), di Hotel Lombok Raya.
Ummi Rohmi menjelaskan, tiga hal penting dalam perencanaan pembangunan pertama adalah, kompetensi, ilmu dan pengalaman.
Yang kedua, kelengkapan dan validitas data dan pemetaan. Dan ketiga, sinergitas antar pihak terkait.
Menurutnya, perencanaan pembangunan berbasis data, kompetensi, dan sinergitas akan membuat proses pembangunan bisa lebih maksimal, efektif dan tepat sasaran.
"Kalau dasarnya data yang baik maka apa yang kita lakukan insyallah efektif, tepat pada sasaran," katanya.
Ia menambahkan, apa yang telah ditorehkan dan dilakukan di masa kepemimpinan Gubernur NTB sebelumnya, merupakan semangat yang harus dilanjutkan untuk selalu bangkit dan mengambil hikmah.
Wagub Rohmi mengatakan, sejauh ini salah satu kekurangan adalah komunikasi.
Sinergi antara satu dan lainnya seperti tersekat.
"Padahal jika dibangun komunikasi yang baik, sinergi antar stakeholder dan pemegang kebijakan bisa berjalan dengan baik," katanya.
Bencana gempa bumi tahun 2018 lalu, menurut Ummi Rohmi, bisa menjadi pelajaran positif dan berharga.
Bahwa daerah NTB dan sebagian besar Indonesia ini masuk dalam kawasan rawan gempa, ring of fire.
"Sehingga bencana lalu mengajarkan kita bahwa daerah kita berada pada Ring Of Fire. Dengan menyadari kondisi ini, maka dapat melatih pula pikiran positif, tenang, dan siap ketika menghadapi bencana," katanya.
Ummi Rohmi menekankan, optimisme dan pikiran positif juga menjadi hal terpenting dalam proses pembangunan.
"Yang terpenting adalah kalau mau cepat berlari, pikiran harus betul-betul positif, kalau dihinggapi dengan pesimisme tentunya akan sulit ke depannya, tantangan ada untuk membangkitkan kita," tukas Ummi Rohmi.
Ia berharap kegiatan capacity building tersebut bisa bermanfaat, dan tak hanya bersifat seremonial belaka.
"Semoga ini membawa manfaat bagi pemerintah Provinsi NTB yang kita cintai," katanya.
Sementara itu Kepala Bappeda NTB Ir Ridwansyah menjelaskan, kegiatan capacity buiding yang diselenggarakan merupakan sebuah bentuk kolaborasi yang dibangun bersama Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi dan Bappeda 10 Kabupaten/Kota yang saat ini juga sedang memasuki rencana lima tahun ke depan 2018-2023, sebagai penjabaran visi-misi Gubernur-Wakil Gubernur yang masuk dalam NTB Gemilang.
Ridwansyah mengatakan, NTB dikenal sebagai Provinsi yang paling progresif dalam penurunan angka kemiskinan.
"Hal ini sesuai dengan jargon kita adalah apa yang baik pada masa lalu akan dilanjutkan dimasa sekarang. Untuk itu, melihat adanya kebutuhan tersebut, BI Provinsi NTB sebagai mitra strategis Pemda melaksanakan kegiatan ini sebagai wadah fasilitasi pengembangan kompetensi penyusunan rencana pembangunan daerah," katanya.
Hadir dalam acara tersebut, Direktur Pengembangan Wilayah dan Kawasan Bappenas RI, Drs. Sumedi Andono Mulyo, MA, Ph.D, perwakilan Badan Pusat Statistik, dan perwakilan Kanwil Perbendaharaan NTB.