Rice Terace di Desa Barejulat di saat Sunset menyapa. Keindahannya tak kalah dengan Desa Ubud di Bali. (Foto: Abdul Azis) |
LOMBOK TENGAH - Potensi wisata dan keindahan Desa Barejulat, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah ternyata tak kalah dengan Desa Ubud di Bali.
Jika ditata dan dikelola dengan baik, potensi ini bukan saja bisa menjadi daya tarik wisatawan, tetapi juga menggerakan ekonomi desa di sektor pariwisata dan industri kreatif.
Untuk landscape, keindahan alam dan rice terace yang ada di Desa Barejulat kini tengah dikembangkan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kali Bung Kawang, desa setempat.
Kawasan wisata yang dikelola meliputi empat dusun diantara Dusun Bung Kawang, Dusun Lowang Sawak, Dusun Lengko Pandan dan Temuk Gawah.
Kades Barejulat, Selim SPd bersama Kerua Pokdarwis Mahrim Hamzah. (Foto: Abdul Azis) |
Ketua Pokdarwis Kali Bun Kawang, Mahrim Hamzah mengatakan, ke depan kawasan Desa Wisata Barejulat akan menyerupai Ubud yang ada di Bali.
Tiga potensi yang dikembangkan ialah rice terace, Kali Bung Kawang dan wisata kuliner.
"Rice terace yang tersusun rapi, begitu juga debit air yang ada di Kali Bung Kawang cocok untuk wisata minat khusus river tubbing," katanya, Jumat (22/3) di Desa Barejulat.
Ia berharap agar Pemda Lombok Tengah dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bisa mendukung Program pokdarwis Kali Bung Kawang ini.
Sementara, Kepala Desa Barejulat Selim S.pd menyatakan, pemerintahan desa sangat mendukung program-program yang dilakukan Pokdarwis tersebut.
"Apalagi ini untuk mengangkat ekonomi masyarakat desa, dan merupakan program kerja proritas untuk menuju Desa Barejulat menjadi Desa Pariwisata," katanya.
Selim menambahkan, Pemdes juga sudah membentuk Peraturan Desa (Perdes) tentang Zero Waste untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata Desa.
Menurut dia, Zero Waste di Desa Barejulat atau bebas smpah adalah tujuan etis, ekonomis, efisien, dan visioner, untuk memandu masyarakat dalam mengubah gaya hidup dan praktik-praktik mereka dalam meniru siklus alami yang berkelanjutan.
"Di mana semua material yang tidak terpakai lagi, dirancang untuk menjadi sumber daya bagi pihak lain untuk menggunakannya," katanya.
Ia mengatakan, ke depan kaum wanita dan ibu-ibu kader PKK dan pemuda Karang Taruna yang ada di desa ini akan dikirimkan untuk pelatihan pengelolaan Bank Sampah. MP03/Abdul Azis