PELANTIKAN. Sekjen PBNU H Helmy Faisal Zaini bersama Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah berfoto bersama jajaran PWNU NTB usai pelantikan di Asrama Haji NTB, Mataram. (Foto: Istimewa) |
MATARAM - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Barat (NTB) masa khidmad 2019-2024 resmi dilantik oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Sekjen PBNU), Sabtu (30/3) di Asrama Haji NTB.
Turut hadir dalam acara pelantikan tersebut, Sekjen PBNU, H Helmy Faisal Zaini, Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah, Wakapolda NTB, Irjen Pol Tajudin, Kabinda, Tarwo Kusnarwo serta ratusan pengurus dan warga NU NTB.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB NU Helmy Faishal Zaini mengatakan, kepengurusan PWNU NTB agar mampu melaksanakan syiar, dakwah Islam berdasarkan paham Ahlussunah Wal Jamaah Nahdiyah di seluruh wilayah NTB.
“Mengawal terus Pancasila, NKRI dan tentunya selalu hadir di tengah - tengah masyarakat, terutama menjawab berbagai tantangan seperti tantangan budaya, politik,” katanya Helmy, usai Pengajian Umum dan Istigosah dalam rangka Pelantikan PWNU NTB di Asrama Haji Mataram.
“Kami juga memberi apresiasi karena teman – teman NU Peduli di Lombok ini telah berhasil koordinasi dengan baik sehingga didalam penanganan pasca bencana gempa di KLU, Lobar dan Lotim juga di Sumbawa beberapa waktu yang lalu, alhamdulillah telah berhasil memberikan bantuan yang terbaik,” tambahnya.
Helmy mengharapkan agar NU selalu hadir bagi masyarakat. Bahkan ke depannya terdapat pekerjaan rumah yakni peningkatan kesehatan.
Sehingga di tahun 2020 mendatang diharapkan bisa berdiri Rumah Sakit.
“Adapun Universitas Nahdatul Ulama (UNU) sudah berkembang dan kita berharap mudah – mudahan bisa menjadi Perguruan Tinggi yang berkualitas, memberikan pelayanan pendidikan yang tinggi di NTB,” tandasnya.
Sementara itu Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah menyatakan, NU merupakan salah satu ormas terbesar di Indonesia yang akan berperan besar bagi kemajuan daerah dan bangsa. Terlebih pada pesta demokrasi Pemilu 2019.
“Mudah – mudahan dengan dekatnya pemilu kondusifitas bisa dijaga. Saya kira kalau semua kita memaknai demokrasi sebagai pesta demokrasi dan siapa pun calon presiden dan wakil presiden kita jangan sampai menodai semangat kekeluargaan serta persaudaraan kita,” imbuhnya.
Ketua PWNU NTB Prof Masnun Tahir menegaskan bahwa NU akan selalu hadir baik dalam konteks ke-Indonesiaan dan kemanusiaan.
Bahkan NU NTB akan terus bangkit menjadi yang terdepan merespon tantangan – tantangan masyarakat milenial.
“Jadi sangat ditekankan bagaimana NU bisa ramah dengan generasi milenial. Kemudian bagaimana NU NTB ini tetap membawa misi Islam rahmatan lil alamin,” tandasnya. (*)