Mahasiswa Program Doktoral Universitas Tasmania Australia Kunjungi Amman Mineral

MandalikaPost.com
Rabu, Maret 13, 2019 | 22.58 WIB Last Updated 2019-03-13T14:58:20Z
Para mahasiswa Universitas Tasmania menggunakan lup untuk melihat alur serat batuan sebagai indikasi awal proses mineralisasi pada batuan di lokasi pengumpulan batuan hasil eksplorasi (coreshed) tambang Amman Mineral di Batu Hijau, Sumbawa Barat, NTB. (Foto: Istimewa)



SUMBAWA BARAT - Sebanyak 33 mahasiswa program doktoral yang sedang belajar di CODES (Center for Ore Deposit and Earth Sciences), Universitas Tasmania, Australia mengunjungi tambang Batu Hijau, PT Amman Mineral Nusa Tenggara ("Amman Mineral") yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat pada 9 -11 Maret 2019.

Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan menjadi bagian dari program pembelajaran mengenai Deposit Bijih (Ore Deposit) dengan cara melihat langsung kegiatan operasi penambangan dan eksplorasi Amman Mineral.

Kegiatan kunjungan para mahasiswa ini diawali dengan meninjau bagian operasi tambang, pabrik pengolahan serta tempat penyimpanan coreshed yaitu contoh batuan hasil pengeboran di tambang Batu Hijau dan wilayah eksplorasi Elang.

"Saya merasa senang menerima kunjungan para mahasiswa dari Universitas Tasmania, Australia di tambang Batu Hijau dan berharap kegiatan ini dapat membantu memperluas wawasan serta menambah pengetahuan para mahasiswa tentang proses eksplorasi dan operasi tambang. Kegiatan ini juga menjadi salah satu motivasi kami untuk dapat terus menerapkan praktik-praktik pertambangan yang baik dan benar serta bertanggung jawab," kata Wudi Raharjo, GMO dan KTT Amman Mineral, saat menerima kunjungan mahasiwa.

David Cooke, Professor of Economic Geology, CODES, Transforming the Mining Value Chain (TMVC), University of Tasmania mengatakan, Batu Hijau merupakan tambang porfiri tembaga-emas dengan deposit kelas dunia yang dikelola dengan teknologi tinggi.
"Kami menyaksikan bagaimana tambang ini dioperasikan dan dikelola dengan baik mulai dari proses penambangan hingga pengolahan batuan," katanya.

Lebih lanjut Cooke menambahkan, Tim Geologi di tambang Batu Hijau merupakan tempat bekerja yang baik dan fantastis, karena Tim ini memiliki data yang akurat yang menjadikan proses operasi pertambangan dapat berjalan dengan sangat baik.

"Di sini kami juga diterima dengan sangat baik, profesional, bersahabat dan menyenangkan sehingga tambang Batu Hijau menjadi tempat yang sangat bagus untuk belajar bagi para mahasiswa," katanya.

Sementara itu, Adi Maryono, Ketua Kombers KCMI IAGI - Perhapi dan Dosen Tamu di Universitas Tasmania mengatakan, mahasiswa yang datang berkunjung ini berasal dari 15 negara diantaranya adalah Amerika, Canada, Inggris, Cina, Laos, Thailand termasuk Indonesia.

"Tambang Batu Hijau merupakan salah satu model tambang terbaik di dunia yang sangat tepat untuk dijadikan referensi dan tempat belajar mengenai eksplorasi maupun tambang porfiri tembaga-emas. Alhamdulillah setelah sekian lama meninggalkan Batu Hijau, saya merasa beruntung bisa kembali ke sini dan melihat Batu Hijau masih beroperasi dengan menjalankan praktik-praktik pertambangan terbaik seperti sebelumnya," kata Adi.

Tentang Amman Mineral Nusa Tenggara

Amman Mineral Nusa Tenggara ("Amman Mineral") adalah perusahaan tambang Indonesia yang mengoperasikan tambang Batu Hijau di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Tambang Batu Hijau adalah tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia dan merupakan aset berkelas dunia. Amman Mineral juga memiliki beberapa prospek lain yang sangat menjanjikan di area konsesi tembaga dan emas di Kabupaten Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat. (INFORIAL)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mahasiswa Program Doktoral Universitas Tasmania Australia Kunjungi Amman Mineral

Trending Now