Jajaran Ponpes Darul Fallah Pagutan, Kota Mataram, menggelar pengajian mengajak masyarakat menyongsong pemilu damai dan harmonis. (Foto: Istimewa) |
MATARAM - Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Fallah Pagutan, Kota Mataram, menggelar pengajian mengajak masyarakat menyongsong pemilu damai dan harmonis.
Ribuan santri dan masyarakat dengan khusyuk mendengar ceramah Pimpinan Ponpes Darul Fallah Pagutan, Tuan Guru Muammar Arafat.
Tuan Guru Muammar berpesan pada para santri dan warga, untuk ikut serta dalam pemilu dengan tetap menjaga persatuan dan perdamaian.
"Jadi harus ikut serta (pemilu), tetapi ingat kita Majelis Badruttamam harus menciptakan pemilu yang damai, bukan pemilu dengan caci maki, bukan pemilu yang isinya fitnah, kebohongan," ucapnya dalam ceramah, Kamis malam (21/3).
Tuan Guru Muammar mengatakan, Ponpes sangat berperan penting dalam menciptakan pemilu damai.
Karena Ponpes sangat dekat dengan masyarakat, dan melalui sarana dakwah, pengajian maupun kegiatan keagamaan akan diselipkan pesan damai dalam menghadapi pemilu 2019.
"Pondok pesantren itu sangat dekat dengan masyarakat yang ada di akar rambut. Di mana beberapa bulan terakhir kita lihat konstalasi politik Indonesia cenderung orang-orang atau elit politik kayak berkelahi, sehingga ini berdampak pada masyarakat," ungkapnya.
"Sehingga, pesantren yang sangat dekat dengan masyarakat merasa terpanggil untuk mengingatkan pada masyarakat bahwa pemilu ini adalah pesta rakyat, pemilu bukan perang, tapi pesta yang kita harus senang," sambungnya.
Dia memberikan ilustrasi pemilu ibarat belanja di sebuah warung. Pembeli akan bebas memilih dan mengkonsumsi menu sesuai pilihan masing-masing tanpa ada keributan antar pembeli.
"Walaupun beda makanan kita di pesta, seperti orang di warung ada yang makan soto, ada yang makan bakso apa mereka bertengkar, tidak," ungkapnya.
Lantas, strategi apa yang digunakan pesantren dalam menjaga pemilu berjalan sesuai koridor? Tuan Guru Muammar memberikan pemahaman pada masyarakat melalui pengajian.
"Kita berikan pemahaman pada masyarakat seperti apa pemilu ini, contoh majelis bulanan kita ini. Ini kesepakatan kita menyampaikan pesan damai. Kita juga turun ke masyarakat," tuturnya.
Kapolda NTB, Inspektur Jenderal Polisi Achmat Juri beserta rombongan turut hadir dalam Majelis Badruttamam itu. Antusias masyarakat dengan fokus mendengar ceramah yang diberikan. Meskipun hujan mengguyur, banyak warga dan santri tak beranjak dari lapangan terbuka tempat berlangsungnya pengajian tersebut.
Kapolda mengapresiasi peran pesantren yang sejak dulu selalu menjadi depan dalam mengawal pemilu damai. Dia berharap Ponpes Darul Fallah akan menjadi contoh peran pentingnya dalam ikut menjaga NKRI.
"Ponpes mengawal pemilu damai dari dulu sudah terbukti. Selama masih dalam kerangka NKRI dan bhinneka tunggal Ika maka ponpes akan terus mengawal," ungkapnya.
Dia mengimbau masyarakat untuk menjadikan pemilu sebagai sebuah pesta yang harus dinikmati dengan damai.
"Mari kita laksanakan pesta demokrasi dengan penuh kedamaian, kerukunan. Kita berharap sukses karena demokrasi warisan dari leluhur kita yang harus dijaga, dilestarikan dan dicapai cita luhur itu," terangnya.
Acara malam itu semakin meriah dengan suguhan atraksi kesenian beladiri yang dipentaskan para santri.
Tarian dengan pedang dan obor sangat memanjakan mata para penonton melihat performa yang menegangkan. MP05/Ari