Tuan Guru Bajang (TGB) dan TGH Hasanain Juaini. (Kolase/Istimewa) |
MATARAM – Dua masjid di Kota Christchurch Selandia Baru diserang kelompok teroris bersenjata, Jumat (15/03). Puluhan korban tewas ditembak saat menanti waktu Sholat Jumat. Bahkan, pelaku penembakan melakukan live aksi biadabnya tersebut.
Aksi terorisme tersebut dikecam di Indonesia. Bahkan, Ormas Islam terbesar di Lombok, Nahdlatul Wathan mengutuk keras aksi tersebut.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW), TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB), mengutuk keras peristiwa tersebut. Bahkan, melalui Instagramnya, dia menganggap aksi tersebut adalah bentuk tindakan terorisme yang tidak mengenal agama dan ras.
“Kita semua mengutuk keras peristiwa yang sangat biadab ini. Peristiwa yang sekali lagi membuktikan bahwa kebencian dan ekstremisme pasti akan menghancurkan. Terorisme tidak mengenal agama dan ras. Mari kokohkan terus persaudaraan di antara kita,” ungkapnya, Senin, (18/03).
TGB mengatakan, PB NW mengapresiasi langkah positif pemerintah Selandia Baru yang mengutuk dan memproses hukum pelaku pembantaian itu. PBNW juga mengapresiasi masyarakat dunia yang turut mengecam aksi brutal pelaku penyerangan.
"PB NW mengapresiasi dengan baik dan positif tindakan cepat yang dilakukan oleh Pemerintah Selandia Baru, baik dalam mengutuk maupun menindak pelaku teror tersebut, serta berbagai pembelaan masyarakat dunia terhadap orang-orang tidak berdosa yang menjadi korban," ucapnya.
PB NW juga mengapresiasi langkah presiden Jokowi dalam menindaklanjuti aksi terorisme di Kota Christchurch dengan segala upaya tindaklanjut, seperti meminta masyarakat tidak menyebar video kekerasan tersebut dan meningkatkan pengamanan di beberapa daerah.
"PB NW mendukung sepenuhnya reaksi cepat Pemerintah Republik Indonesia di bawah Pemerintahan Bapak Joko Widodo yang mengutuk serangan teroris itu dan berbagai tindakan lanjutan yang diperlukan," kata mantan Gubernur NTB dua periode ini.
Seperti diketahui insiden teror terjadi di Masjid Al Noor, di pusat Kota Christchurch, dan Masjid Linwood, di pinggiran kota. Laporan menyebutkan korban meninggal mencapai 50 orang.
Sementara, Sekretaris Jenderal PBNW, TGH Hasanain Juaini, mengimbau umat Islam tetap tenang dan menghindari tindakan yang memperburuk keadaan.
"Ummat Islam tetap tenang menghadapi cobaan dan musibah ini dan menghindari tindakan-tindakan yang semakin memperuncing keadaan," imbaunya.
Hasanain minta agar umat Islam terus dan tiada henti meningkatkan upaya mendakwahkan Islam sebagai ideologi rahmatan lil-alamin, bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan hidup bersama yang aman damai dan harmonis.
Dia juga meminta umat Islam, khususnya pengurus NW untuk melaksanakan Shalat Ghaib, Qunut Nazilah serta berhizib, memanjatkan doa keselamatan untuk para korban.
"Kepada seluruh Ummat Islam, dan khususnya Pengurus Nahdlatul Wathan pada seluruh tingkatan beserta seluruh underbow-nya dan para jamaah untuk melaksanakan Shalat Ghaib, Qunut Nazilah serta berhizib, memanjatkan doa keselamatan untuk para korban, seluruh keluarganya beserta Ummat Islam di mana saja berada," tuturnya.(*)