PELABUHAN BERSIH. Kondisi pelabuhan Lembar, Lombok Barat nampak bersih, Selasa (12/3) saat Dinas Pariwisata NTB melakukan sidak menyusul pemberitaan soal sampah. (Foto: Istimewa) |
MATARAM - Kabar pembatalan tiga kapal pesiar batal singgah di Lombok, NTB lantaran tumpukan sampah di pantai dan destinasi wisata, dibantah Pemprov NTB.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal menegaskan tidak ada pembatalan kunjungan kapal pesiar ke Lombok, apalagi hanya gara-gara sampah.
"Sampai hari ini tidak ada pembatalan itu. Semua (kunjungan kapal pesiar) sesuai jadwal," kata Faozal, Selasa (12/3) di Mataram.
Faozal mengatakan, sepanjang tahun 2019 ini Lombok akan disinggahi 26 kapal pesiar.
Pada Januari lalu satu kapal pesiar berbendera Jerman sudah berlabuh dengan 1.800 wisatawan.
Sepanjang tiga bulan ini, Dispar NTB juga mencatat ada empat kapal yang masuk, antara lain MV. Star Legend, MV. Aidavita, MV. Star Legend pada Januari 2019 dan MV Aidavita kembali bersandar di Lombok pada Februari 2019
"Selanjutnya, kapal pesiar juga akan datang pada 15 Maret, MV. Sun Princess akan berkunjung ke Lombok melalui Pelabuhan Lembar dengan estimasi Wisatawan sebanyak 1500, dan semua sesuai jadwal tidak ada pembatalan. Karena yang mengurus kapal pesiar ini Dispar NTB," katanya.
Sebelumnya berita tiga kapal pesiar yang batal itu menjadi viral di sejumlah media massa nasional, disampaikan General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Lembar Erry Ardiyanto, pada Senin (11/3).
Erry menegaskan, ada tiga dari 26 kapal pesiar yang membatalkan kunjungan ke Lombok karena tumpukan sampah.
Kadispar Faozal menegaskan, pemberitaan itu sangat merugikan citra pariwisata NTB yang tengah berusaha bangkit dari dampak bencana gempa bumi Juli-Agustus 2018 lalu.
Terkait sampah, sejauh ini Dinas Pariwisata NTB dan seluruh stakeholders kepariwisatan sudah sangat peduli.
Mengenai sampah di pesisir pantai pasca gempa di Lombok, pihaknya juga telah mengupayakan proses pembersihan secara rutin.
Kegiatan pembersihan pantai itu dilakukan di sejumlah destinasi wisata di Lombok dibantu oleh berbagai komunitas peduli pantai.
Kondisi sejumlah destinasi pun saat ini sudah jauh membaik di banding pasca gempa tahun lalu.
“Kami Dispar Provinsi NTB merasa berita yang terkait gagalnya kapal pesiar masuk Lombok sangat merugikan dan jauh dari kenyataan yang ada dan tidak beralasan,” kata Faozal.
Dinas Pariwisata dan jajaran sudah melakukan cek lokasi di sekitar pelabuhan Lembar, Lombok Barat, dan tidak ditemukan tumpukan sampah.
Ia berharap seluruh lapisan masyarakat juga turut serta dalam upaya mengembalikan gairah pariwisata di Lombok.
Faozal mengatakan, Pemprov NTB juga tengah membangun program NTB Zero Waste yang dilaunching awal tahun 2019 lalu.
Ia menegaskan, Pemprov NTB melalui Dinas Pariwisata akan mengajukan keberataan atas pemberitaan soal sampah ini.
"Kami sudah melaporkan masalah ini ke Dirut Pelindo, untuk mengklarifikasi pemberitaan yang merugikan citra NTB ini," tukas Faozal.