Sambut Industri 4.0, Disdag NTB Gelar Rakor Penyelarasan Program Sektor Perdagangan

MandalikaPost.com
Jumat, Maret 29, 2019 | 14.47 WIB Last Updated 2019-03-29T06:49:49Z
INDUSTRI 4.0. Dinas Perdagangan NTB bersama jajaran Disdag Kabupaten dan Kota berkoordinasi untuk penguatan sektor perdagangan menuju era Industri 4.0.(Foto: Ariyati Astini)


MATARAM - Dinas Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar rapat koordinasi penyelarasan program sektor perdagangan menuju era industri 4.0.

Rakor yang digelar Kamis (28/3) itu menginisiasi roadmap NTB ekonomi digital, di mana teknologi sudah berkembang pesat dan diharapkan mampu mendukung perekonomian.

Kepala Dinas perdagangan Provinsi NTB Hj Putu Selly Andayani mengatakan, kordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten/kota mengenai persiapan roadmap menghadapi implementasi industri 4.0 terus dilakukan.

"Sesuai dengan Permendag No 96 tahun 2017 itu dijelaskan harus berbuat apa setiap Kabupaten/Kota. Koordinasi dengan  pemerintah pusat dan pemerintah Kabupaten/Kota dilakukan karena mereka yang punya kewenang untuk pembangunan fisik,” kata Kepala Dinas Perdagangan NTB, Hj Putu Selly Andayani.

Hj Putu Selly Andayani.

Selly menjelaskan, dalam Permendag itu diatur bahwa tugas dari Provinsi ialah memberikan sosialisasi konsumen cerdas atau memberikan pelatihan kepada kepala-kepala pasar  bagaimana cara mengelola pasar, agar pasar sesuai dengan harapan yang melalui industri 4.0.

Maksudnya seperti pasar, di mana harus bersih dan mempunyai nilai tambah pasar.

“Industri 4.0 itu kan masuk dalam internet of things, bagimana semua berbasis internet jadi nanti pasar-pasar ini bisa berjualan secara online,” katanya.

Sementara itu dari Sekertaris Daerah (SEKDA) provinsi NTB H Rosiady Sayuti mengatakan, mengenai industri 4.0 merupakan bagaimana semua berbasis pada internet.

Mengingat di era saat ini semua berbasis digital, kendati hal tersebut juga perlu di terapkan disetiap pasar-pasar di NTB.

“Era online sekarang ini, tugas kita sekarang ini bagaimana membina antisipasi pedagang ini tersaingi oleh online,” ujarnya.

Dikatakannya revolusi industri 4.0 ini membuat individu harus mengelola perubahan untuk menciptakan kesempatan dan tidak tertinggal dengan para pesaing di tingkat global. Hal Ini tidak lain salah satu faktor tersaingnya dengan industri.

“Maka dari itu kita mendorong mereka untuk membangun industri berbasis internet,” jelasnya.

Dari laman wikipedia dijelaskan, Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik.

Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif.

Industri 4.0 menghasilkan "pabrik cerdas". Di dalam pabrik cerdas berstruktur moduler, sistem siber-fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan yang tidak terpusat.

Lewat Internet untuk segala (IoT), sistem siber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama dengan satu sama lain dan manusia secara bersamaan.

Lewat komputasi awan, layanan internal dan lintas organisasi disediakan dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak di dalam rantai nilai. MP05/Ari

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sambut Industri 4.0, Disdag NTB Gelar Rakor Penyelarasan Program Sektor Perdagangan

Trending Now