TRADISI NYONGKOLAN. Puncak Millennial Road Safety Festival (MRSF) 2019 diwarnai perform tradisi Nyongkolan di Lombok Barat. (Foto: Humas Pemda Lombok Barat) |
LOMBOK BARAT - Kepatuhan masyarakat terhadap berlalulintas masih rendah. Hal itu terlihat dari seringnya masyarakat melanggar rambu-rambu lalu lintas dan penggunaan jalan yang tidak tepat.
"Di jalan By Pass contohnya, banyak pengendara motor sering menggunakan jalur cepat yang mestinya menggunakan jalur lambat. Tidak jarang hal tersebut mengakibatkan kecelakaan," kata Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid saat menghadiri Millennial Road Safety Festival (MRSF) 2019, Minggu (3/3) di depan Kantor Polsek Gerung, Lombok Barat.
Bupati menilai, faktor ketidakpatuhan berkendara disebabkan banyak masyarakat belum tahu cara berlalulintas yang baik dan benar serta kurangnya kesadaran berlalulintas.
Berdasarkan data Intergated Road Safety Management System (IRSMS) sepanjang tahun 2018, sebanyak hampir 30.000 kecelakaan terjadi di Indonesia. Sekitar 50-60 persen melibatkan kaum milenial, yang termasuk dalam usia produktif rentan yakni usia 17-35 tahun.
Melalui kegiatan ini Bupati berharap dapat menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib dalam berlalu lintas khususnya kaum milenial.
"Diharapkan kaum millennial bisa sadar dan dapat menjadi contoh dalam berlalulintas yang baik dan benar sesuai harapan pemerintah dan kepolisian," katanya.
Millenial Road Safety Festival secara serentak digelar di seluruh Kabupaten/Kota di NTB, namun ada yang unik dalam gelaran Millennial Road Safety Festival yang diselenggarakan Polres Lobar ini, yakni puluhan pasang pengantin melaksanakan tradisi Nyongkolan.
Peserta Nyongkolan ini merupakan para pengantin yang sebelumnya mengikuti Isbat Nikah yang diselenggarakan Polres Lobar beberapa waktu lalu. Ada 53 pasang pengantin resmi ditambah beberapa pasang pelajar yang juga ikut meramaikan Nyongkolan.
Para peserta dilepas dari Monumen Koperasi yang berlokasi di simpang lima Gerung menuju Polsek Gerung. Para peserta disambut Bupati H. Fauzan Khalid, Kapolres AKBP. Heri Wahyudi dan Wakil Bupati Lombok Barat terpilih Hj. Sumiatun di depan masjid Baital Atiq Gerung.
“Khusus di Lombok Barat, acara Milennial Safety Festival dikemas dengan tradisi nyongkolan yang dianggap tidak memiliki kaitan. Tetapi kita ingin mengenalkan cara nyongkolan kepada masyarakt dengan benar, karena sering tradisi Nyongkolan disalahgunakan dan menimbulkan kerawanan terhadap ketertiban masyarakat berlalulintas,” jelas Kapolres Lobar AKBP Heri Wahyudi.
Sebelumnya Polres Lobar juga telah menggelar berbagai rangkaian kegiatan Milennial Safety Road Festival sejak 9 Februari lalu. Di antaranya penelenggaraan Isbat Nikah yang diikuti 53 pasangan pengantin, jalan santai yang di ikuti oleh pelajar se-Lobar, senam kolosal, touring dengan melibatkan klub motor, dan pembagian door prize kepada kaum millennial.
Kegiatan ini ternyata mendapat tanggapan positif Museum Rekor Indonesia (MURI). Perwakilan MURI, Ridho Alamin dalam kesempatan itu menilai Polres Lobar sukses menggelar kegiatan dengan Nyongkolan atau arak-arakan pengantin baru pertama di dunia sebanyak 53 pasang pengantin baru. (HmsLbr)