Kepala BI NTB, Achris Sarwani. (Istimewa) |
MATARAM - Bank Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiapkan dana sebesar Rp2,87 Triliun untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang selama bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 2019.
Dana tersebutkan disalurkan ke masyarakat di 10 daerah Kota dan Kabupaten di NTB, melalui kas keliling bersama yang melibatkan unsur perbankan.
"Kebutuhan untuk Ramadhan tahun ini di NTB diproyeksikan meningkat. Tahun lalu berkisar Rp2,6 Triliun, dan tahun (2019) ini kita siapkan Rp2,87 Triliun," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Achris Sarwani.
Kesiapan BI ini dilakukan setiap tahun ketika bulan Ramadhan hingga Lebaran.
Sebab, selalu saja kebutuhan uang kartal di tengah masyarakat meningkat dibandingkan kondisi normal, terutama untuk uang pecahan kecil.
Masyarakat di Lombok dan NTB yang dominan muslim banyak menukarkan uang pecahan kecil untuk kebutuhan bersedekah dan memberi "hol" kepada sanak family, selain untuk kebutuhan sehari-hari.
"Karena telah menjadi budaya masyarakat untuk berbagi kebahagiaan pada hari Raya Idul Fitri, sehingga kebutuhan uang diperkirakan akan meningkat," katanya.
Achris menjelaskan, selain dana Rp2,87 Trilun itu, Bank Indonesia juga dipastikan memiliki cadangan stok uang apabila realisasi kebutuhan uang lebih dari perkiraan yang sebesar Rp2,87 Triliun.
"Kas keliling bersama direncanakan dimulau pada Minggu ke-2 dan ke-3 bulan Mei 2019," katanya.
Bank peserta yang berencana akan mengikuti kegiatan kas keliling bersama bulan Ramadhan Tahun 2019 di Pulau Lombok antara lain Bank Mandiri, CIMB Niaga, Bank Shinhan, Bukopin, BTN, Bank NTB Syari, Bank Muamalat, BNI, BNI Syariah, dan BSM.
Sedangkan untuk Pulau Sumbawa yang meliputi Kabupaten Sumbawa dan Kota Bima adalah Bank NTB Syariah Bima, Bank NTB Syariah Sumbawa dan BRI Syariah KCP Bima.
"Masyarakat tidak perlu khawatir dalam pelayanan penukaran uang ini, karena Bank Indonesia dan perbankan akan menyediakan tempat untuk melaksanakan pelayanan penukaran dengan sangat memperhatikan keamanan dan kenyamanan lokasi," katanya.
Menurut Achris, tempat pelaksanaan kegiatan adalah di tempat-tempat strategis yang mudah di jangkau oleh masyarakat yang akan dinformasikan kemudian.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan uang, terutama uang pecahan kecil.