Transaksi Bahan Pokok di Pasar/Ilustrasi. |
MATARAM - Menyambut bulan Ramadhan awal Mei mendatang, Dinas Perdagangan Provinsi NTB memastikan stok kebutuhan bahan pokok aman dan harga masih stabil. Untuk komoditi beras stoknya dapat terpenuhi hingga 12 bulan ke depan.
"Sudah ada stok 52 ribu ton beras dari Bulog Divre NTB. Kalau sudah stoknya aman, harganya bagus, dan semua masih di bawah harga eceran tertinggi (HET) dipastikan tidak akan mengganggu kestabilan harga bahan pokok (Bapok) selama puasa," kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Hj.Putu Selly Andayani, Senin (29/4) di Mataram.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Hj Putu Selly Andayani. (Foto: Ariyati Astini) |
Selain beras, Selly menjelaskan, sejumlah bahan pokok lainnya seperti minyak goreng, gula, daging, ayam, dan telur ayam sejauh ini masih cukup aman. Selly mengakui, untuk harga memang terjadi turun naik. Namun, jika memang akan ada lonjakan kenaikan pada puasa Ramadhan mendatang, Disdag Provinsi NTB akan menggelar operasi pasar (OP).
“Beberapa tempat kita akan adakan operasi pasar, apabila terjadi lonjakan harga yang cukup tinggi nantinya,” katanya.
Dipaparkan, perkembangan stok dan harga bapok di pasar relatif stabil, antara lain beras premium dijual dengan harga Rp10.000 per kg – Rp11.000 per kg, gula pasir Rp12.000 per kg, minyak goreng curah Rp11.000 per liter, telur ayam Rp1.500 per butir dan bawang putih Rp39.000 per kg. Harga ini masih kategori bawah, atau di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Untuk beras itu yang premium harganya berkisaran di Rp 9-10 ribu per kg.
Ia menambahkan, harga beras masih berada dikisaran Rp 10 ribu per kg, mengingat saat ini telah memasuki masa panen, bahkan diprediksi harganya akan kembali turun, sehingga untuk stoknya akan kembali bertambah, dan harganya masih tetap di bawah HET.
“Untuk daging ayam, cabai, bawang merah dan bawang putih juga akan kita usahakan tercukupi meskipun saatvini untuk bawang putih harganya masih diatas rata-rata,” katanya. MP05/Ari