HL Hadrian Irfani : Golput Tidak Baik untuk Pendidikan Politik Rakyat

MandalikaPost.com
Sabtu, April 13, 2019 | 12.30 WIB Last Updated 2019-04-13T04:30:35Z
H Lalu Hadrian Irfani. (Istimewa)


LOMBOK TENGAH - Ketua DPW PKB NTB, HL Hadrian Irfani mengajak seluruh elemen masyarakat NTB untuk menggunakan hak pilihnya dalam pesta demokrasi serentak pada tanggal 17 April 2019.

Tradisi demokrasi langsung dalam memilih calon pemimpin negara maupun wakil rakyat haruslah mendapat legitimasi yang kuat dari rakyat dengan berbondong - bondong ke TPS untuk memilih .

"Makin banyak warga dan kaum Millennial   mendatangi TPS pada tanggal 17 April 2019, makin kuat legitimasi politik  Pemilu serentak ini," kata HL Hadrian Irfani, Sabtu (13/4).

HL Hadrian Irfani mengatakan, Indonesia sebagai penganut negara demokrasi telah beberapa kali melaksanakan pesta demokrasi langsung dengan kecendrungan meningkatnya partisipasi politik rakyat rata- rata diatas 70 % .

Tingginya animo masyarakat mendatangi TPS ini tidak terlepas dari keberhasilan pendidikan politik.

"Makin tinggi tingkat partisipasi politik masyarakat menggunakan hak pilihnya,  salah satu indikator keberhasilan pendidikan Civic," ujar HL Hadrian yang akrab disapa Haji Ari sembari mengatakan Golput tidak baik dalam menumbuhkan budaya demokrasi.

"Pemilih Millennials akan  menjadi tauladan yang baik di TPS, jika tingkat partisipasinya tinggi dalam memilih," imbuh Hadrian.  

HL Hadrian Irfani yang juga caleg PKB untuk DPRD Propinsi NTB dapil 7 No urut 1 optimis jika akan ada  trend peningkatan suara rakyat yang signifikan  dalam pemilu serentak 2019 melebihi Pemilu 2014.

Hal ini salah satunya akibat effect Pemilihan Presiden (Pilpres) yang makin dinamis dan menarik, maupun tingginya pemilih pemula (Millennials) menggunakan hak suaranya .

"Adanya debat Capres dan Cawapres yg digelar KPU sebanyak lima kali turut berkontribusi menaikkan partisipasi politik rakyat untuk memilih pemimpinnya," tambah H Ari.

Suara Elektoral PKB di NTB akan Meningkat 

Selanjutnya Ketua DPW PKB NTB optomis jika suara Elektoral PKB di NTB akan meningkat tajam di pemilu serentak 2019. Hal ini akibat effect ekor jas Pilpres Paslon No 01 paralel dengan  No urut PKB yang sama.

"Diakui atau tidak, PKB akan terbantu secara elektoral akibat effect ekor jas Pilpres ini," tambah Hadrian.

Meskipun demikian kata Hadrian, pihaknya  tidak semata - mata mengandalkan effect Pilpres, tapi PKB NTB tetap melakukan penggalangan dukungan suara rakyat dalam memperluas jaringan pemilihnya  melalui beragam kegiatan ataupun pendekatan sosial lainnya.

"Insya Alloh dalam Pemilu 2019, suara Elektoral PKB dari NTB akan meningkat yang indikatornya jumlah kursi PKB di parlemen akan bertambah," ungkap Hadrian.

Peningkatan jumlah kursi PKB di parlemen ini merupakan buah dari kerja pengurus, kader dan simpatisan PKB yang bahu membahu membesarkan Marwah/Kehormatan Partai.

"PKB di NTB pada akhirnya nanti pasti akan menjadi the rulling partai yang disegani dan dicintai rakyat," tukas Hadrian.

Terakhir Hadrian mengajak seluruh pemilih di NTB untuk bersama-sama merawat dan membesarkan PKB agar harapan - harapan masyarakat bisa diakomodir oleh wakil rakyat asal PKB yang duduk di Parlemen .

"Makin besar jumlah kursi PKB di parlemen, makin mudah bagi PKB memperjuangkan aspirasi rakyat agar diakomodir oleh pemerintah," tegas Hadrian.(*)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • HL Hadrian Irfani : Golput Tidak Baik untuk Pendidikan Politik Rakyat

Trending Now