LUMBA-LUMBA. Kawanan ikan Lumba-Lumba (Genus Delphinus) dapat disaksikan dari jarak dekat di perairan pantai Wane, Kecamatan Monta, Bima.(Foto: Imam) |
BIMA - Pantai Wane di Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) bagai surga wisata yang baru saja ditemukan.
Selain panorama pantai berpasir putih dan keindahan bahari yang masih virgin alami, perairan di gugus pantai ini juga menjadi habitat ikan Lumba-Lumba (Genus Delphinus).
Aksi kelompok mamalia laut ini melambung ke udara, bisa menjadi atraksi yang menarik bagi wisatawan yang berkunjung.
"Untuk melihat atraksi lumba-lumba dari jarak dekat, kami sediakan kapal bekerjasama dengan nelayan," kata Ketua Komunitas Labibano, Juliansyah Dermawan.
Ya, pantai Wane memang ibarat surga wisata yang baru saja terungkap. Sejumlah pemuda dan pemudi dari beberapa Desa di Kecamatan Monta, Bima, secara swadaya menata kawasan ini sejak November 2018 lalu.
PANTAI WANE. Gugus Pantai Wane di Kecamatan Monta, Bima. Pasir putih dan panorama pantainya masih sangat alami. (Foto: Imam) |
Mereka yang tergabung dalam komunitas Labibano ini, berupaya membangun potensi wisata di Pantai Wane.
"Kami berpikir untuk bisa menciptakan peluang usaha, meningkatkan ekonomi masyarakat lokal serta memajukan pariwisata dengan melakukan penataan tempat wisata ini," kata Dermawan.
Pantai Wane berjarak sekitar 30 Km dari Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Bima. Dari Kota Bima, pantai ini bisa ditempuh dengan perjalanan sekitar 1 jam berkendara.
Dermawan mengatakan, saat ini komunitas Labibano sudah menata sekitar 40 persen destinasi tersebut. Dana penataan dikumpulkan dari sesama anggota komunitas yang memiliki kepedulian.
Tak hanya menata kawasan pantai, komunitas Labibano juga mendirikan Sanggar Seni untuk melatih anak-anak dan remaja setempat. Yang diuatamakan ialah kesenian lokal seperti tari-tarian dan juga music acoustic.
"Anggota Sanggar ini akan menampilkan atraksi kesenian untuk menghibur para wisatawan yang berkunjung di pantai Wane," katanya.
Sementara untuk keselamatan wisatawan, komunitas Labibano juga sudah melatih 10 orang tenaga lifeguard yang selalu siaga di pantai.
Selain itu, sejumlah lsapak kuliner juga sudah dibangun dan disiapkan untuk menyediakan beragam kuliner berbahan ikan atau seafood.
"Kami juga menyediakan kapal atau pun perahu untuk tour lumba-lumba. Bagi wisatawan yang hendak menikmati malam hari di pantai Wane dengan camping, kami dari komunitas Labibano siap memfasilitas dan memberikan kenyamanan 24 jam," katanya.
Apa yang dilakukan komunitas Labibano di Pantai Wane kini mendapat dukungan penunh masyarakat setempat. Sebab, masyarakat dapat berpartisipasi aktif dan turut menikmati multiplier effect dari pengembangan sektor pariwisata ini. MP12/Imam