PROMOSIKAN LOMBOK. Jajaran IPI NTB di lokasi silaturahmi nasional IPI di Kota Batu Malang, Jawa Timur. (Foto: Dok. Humas IPI NTB) |
MATARAM - Jajaran Insan Pariwisata Indonesia (IPI) NTB terus berupaya mempromosikan wisata Lombok untuk mendukung peningkatan kunjungan wisata ke daerah NTB.
Salah satu yang dilakukan adalah dengan menggelar promosi di sejumlah lokasi strategis di Kota Batu Malang, Jawa Timur.
"Kami senantiasa promosi dan meyakinkan masyarakat bahwa NTB khususnya Lombok aman untuk dikunjungi. Kami juga membagikan voucher menginap, makan, dan tour gratis dari para sponsor," kata Ketua Bidang Humas dan Sosialisasi DPD IPI NTB, I Gede Gunanta.
Ia mengatakan, kunjungan IPI NTB ke Malang untuk mengikuti pertemuan silaturahmi nasional IPI, yang digelar dalam rangkaian HUT IPI ke 4, pada 7-9 April lalu di Kota Batu Malang.
Ngetrip (overland) menggunakan Toyota Hiace sejak tanggal 5 April, jajaran IPI NTB senantiasa melakukan promosi di titik-titik singgah yang strategis selama perjalanan menuju Malang.
TANAH LOT. Di kawasan wisata Tanah Lot, Bali, jajaran IPI NTB juga menyempatkan menggelar promosi wisata Lombok. (Foto: Dok. Humas IPI NTB) |
Di sejumlah destinasi yang dilintasi di Bali, IPI NTB juga tak melepas kesempatan untuk melakukan promosi.
"Jadi sekalian kita ngetrip sambil promosikan Lombok," katanya.
Silaturahmi nasional IPI di Kota Batu Malang dihadiri masing-masing perwakilan DPD IPI dari sejumlah Provinsi.
Pertemuan juga diisi dengan saling tukar informasi dan promosi destinasi di masing-masing Provinsi.
Para peserta juga mengikuti Fam Trip ke sejumlah destinasi wisata unggulan di Kota Batu, antara lain Jatim Park, Coban Rondo, Batu Flower Garden dan agro wisata Apel.
Gede Gunanta mengungkapkan, dari ngetrip yang dilakukan jajaran IPI NTB, ada hal yang bisa dipetik sebagai pelajaran ke depan.
Meski potensi keindahan alam, seni dan budaya NTB sangat kaya, namun secara geografis terutama terkait aksesbilitas jalur darat, Lombok NTB sulit bersaing dengan Jawa dan Bali.
"Berkenaan dengan aksesbilitas, kita kalah dua langkah dibanding destinasi di Jawa dan Bali," katanya.
Porsi pasar Jawa dan Bali sangat besar karena lebih murah, lebih cepat dan mudah diakses. Melihat puluhan bus wisata berjejer di suatu objek wisata menjadi hal yang lumrah di sana.
"Ya, karena dengan overland pakai bus pun para wisatawan dengan mudah bisa sampai tujuan. Sementara Lombok harus menyeberangi Selat Bali dan Selat Lombok," katanya.
Hal ini diperparah dengan pelayanan penyeberangan antar pulau yang belum maksimal, selain kondisi dan infratruktur pelabuhan penyeberangan yang belum ramah wisatawan.
Padahal, overland menggunakan bus pariwisata bisa menjadi pilihan alternatif bagi wisatawan domestik di saat tiket pesawat masih mahal.
"Dari ngetrip yang kami lakukan, kami semakin sadar bahwa kita di NTB khususnya Lombok harus kerja semakin keras agar kita punya alasan kuat kenapa wisatawan memilih Lombok (NTB) menjadi pilihan mereka untuk dikunjungi," pungkas Gede Gunanta.