M Happy Hamdu Akbar, Caleg DPRD Kota Mataram Partai Berkarya nomor urut 4 Dapil Mataram. |
MATARAM - Pemilu 17April 2019 tinggal menghitung hari. Selama masa kampanye, beragam strategi dan taktik sudah dilakukan para Calon Anggota Legislatif (Caleg) baik tingkat DPRRI, DPRD Provinsi maupun Kabupaten dan Kota.
Semua itu memiliki perjuangan dengan suka duka tersendiri yang dirasakan para pejuang polotik ini.
Hal itu juga dirasakan, Caleg Partai Berkarya nomor urut 4 Dapil Mataram untuk DPRD Kota Mataram, Muhammad Happy Hamdu Akbar.
"Banyak suka duka sudah kami rasakan dan lalui dalam proses sosialisasi pencalegan," katanya.
Ia mengaku, dalam proses sosialisasi, bersilaturahmi dan bertatap muka dengan masyarakat pemilih di dapilnya di kecamatan Mataram, beragam suka dan duka dialami dalam memperkenalkan dan mengampanyekan diri di hadapan masyarakat pemilih.
Apalagi masa kampanye ini hampir semua lokasi di dapil kecamatan Mataram dengan 9 kelurahan sudah disambangi.
Dalam berinteraksi, bersilaturahmi dan bersosialisasi beragam aspirasi, harapan dan kepentingan sudah disampaikan masyarakat pemilih kepada dirinya.
Mulai dari aspirasi dan harapan bersifat positif maupun negatif. Misalnya, aspirasi agar penjualan Miras dilegalkan.
"Tentu apa menjadi aspirasi dan harapan masyarakat itu kami tampung dan telaah," kata alumni SMP 1 Mataram tersebut.
Baginya, apa menjadi aspirasi dan harapan diutarakan masyarakat di dapil kecamatan Mataram kepada dirinya, menjadi acuan dan panduan bagi dirinya untuk diteruskan dan diperjuangkan, Jika dirinya diberikan amanah dan kepercayaan sebagai wakil rakyat dari dapil kecamatan Mataram untuk di DPRD Kota Mataram.
Ada beberapa hal menjadi isu dan topik utama menjadi aspirasi dan harapan sering kali diperbincangkan masyarakat saat bersosialisasi dan bersilaturahmi.
Diantaranya mulai dari isu pendidikan, kesehatan, terciptanya lapangan pekerjaan hingga mahal kebutuhan sembako.
"Apa menjadi aspirasi dan harapan akan kita perjuangkan maksimal, Jika terpilih sebagai wakil rakyat di Pileg 2019," ungkap mantan alumni Brawijaya Malang tersebut.
Happy pun mengaku, acap kali tak mudah bagi seorang caleg misal yang ada di dapil kecamatan Mataram untuk bisa bersosialisasi dan memperkenalkan dirinya.
Tak kurang di dapil kecamatan Mataram untuk DPRD kota Mataram sebanyak 112 caleg dari 16 Parpol harus bertarung dan memperebutkan tujuh kursi di dapil tersebut.
Beragam teknik, strategi dan jurus harus dilakoni dan diterapkan para caleg agar bisa meraih suara pemilih.
Tentu semua tak mudah. Selain itu, dalam bersosialisasi dan mengampanyekan diri membutuhkan logistik tidak kecil.
Semakin banyak lokasi disambangi dan dikunjungi sebagai caleg, tentu makin membutuhkan banyak biaya politik.
"Biaya politik relatif tidak sedikit dibutuhkan menjadi problem tersendiri harus kita hadapi," ungkapnya.
Akibatnya, ada caleg memiliki kapasitas dan kompotensi tetapi tidak bisa bersosialisasi dan mengampanyekan diri secara maksimal akibat minim logistik berupa dana kampanye dimiliki tersebut.
Namun, ada juga caleg tidak punya kompotensi dan kapasitas tetapi memiliki dana kampanye yang berlebih. Sehingga mereka bisa bersosialisasi dan mengampanyekan diri lebih maksimal.
"Ini salah satu hal kami rasakan dan alami sebagai caleg," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu. Happy juga memuji kinerja KPU kota Mataram sebagai penyelenggara Pemilu sudah bekerja secara optimal melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam mempersiapkan pesta demokrasi di khususnya di Kota Mataram.
Terbukti misalnya hingga saat ini di dapil kecamatan Mataram dengan sembilan kelurahan tidak ada proses sengketa Pemilu terjadi.
Walau demikian. Politisi muda Partai Berkarya itu mengusulkan dan memberikan sumbang saran dan masukan kepada KPU sebagai lembaga penyelenggara Pemilu.
Pada Pemilu kedepan, dia berharap KPU sebagai lembaga penyelenggara Pemilu bisa menfasilitasi bagi para ceg agar bisa bersosialisasi dan berinterkasi dengan masyatakat Pemilih.
Menurutnya, KPU tidak hanya fasilitasi APK bagi parpol peserta Pemilu, namun tidak kalah penting juga KPU kedepan harus bisa menfasilitasi sosialisasi dilakukan para caleg dengan konstituen di dapil masing-masing.
"Tujuan agar sosialisasi dilakukan para caleg bisa lebih optimal," lugasnya.
Happy juga menghimbau kepada masyarakat pemilih di dapil kecamatan Mataram, agar bisa memilih caleg yang memiliki komitmen, dan kesungguhan, dalam memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat di legislatif.
Masyarakat pemilih juga diminta agar tidak tergoda dengan iming-iming politik uang maupun pemberian barang. Jika masyarakat salah memilih wakil rakyat karena iming-iming politik uang dan barang.
Maka rakyat sendiri akan dirugikan selama lima tahun kedepan, karena salah memilih wakilnya di legislatif.
"Dan terpenting juga karena ini pesta demokrasi. Kita hadapi proses demokrasi dengan riang gembira dan bijaksana"pungkasnya. (*)