Danrem 162/WB, Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramdhani. (Foto: Penrem 162/WB) |
MATARAM - Program percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah rusak akibat gempa di NTB hingga saat ini sudah mengalami perkembangan yang siginifikan.
"Selama tiga bulan terakhir hingga tanggal 4 April 2019, progres percepatan rehab rekon khususnya rumah rusak berat sudah mencapai 15.554 unit atau sekitar 20,27 % dari target 72.292 unit," kata Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, Jumat (5/4) di Mataram.
Dijelaskan, rumah rusak berat yang sudah selesai dibangun sebanyak 3.707 unit atau sekitar 4,83 %.
“Pencairan dana untuk rumah rusak berat paling lambat tanggal 12 April mendatang sudah harus terbayarkan sehingga tidak menghambat proses percepatan rehab rekon,” kata Danrem Rizal.
Menurutnya, kondisi rehab rekon saat ini masih terus berjalan, namun terkendala kesiapan material dan kekurangan tukang di daerah.
“Untuk kekurangan material seperti pasir, bata dan yang lainnya, sudah dikoordinasikan dengan Pemerintah Daerah untuk memaksimalkan produk lokal sesuai dengan wilayah masing-masing,” terangnya.
Sementara untuk menutup kekurangan tukang, lanjutnya, sudah dilaporkan kepada Kepala BNPB dan rencananya akan ditambah sekitar 2000 tukang dari luar NTB sebagai pengganti 800 orang fasilitator yang dikembalikan ke Jakarta.
“Kita berharap dan berdoa agar proses percepatan rehab rekon pasca gempa ini berjalan lancar dan aman sehingga warga terdampak bisa segara memiliki dan menempati rumah barunya,” kata Alumni Akmil 1993 tersebut.
Hingga saat ini fasilitator dari TNI, Polri dan fasilitator masyarakat sipil terus bekerja membantu proses percepatan rehab rekon dan juga penambahan 1000 personel dari pasukan Zeni TNI sudah diturunkan untuk membantu fasiliator lokal.