PERTH - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) perlu mengembangkan destinasi minat khusus untuk menarik lebih banyak animo wisatawan berkunjung ke Lombok dan Sumbawa.
Hal ini ditekankan Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah, Jumat (28/6) usai pertemuan dengan jajaran Fremantle Sailing Club di Perth, Australia.
Fremantle Sailing Club (FSC) merupakan wadah para pecinta kapal Yacht di Perth dengan ribuan anggota.
Selain memiliki struktur kelembagaan yang sangat baik, FSC juga punya kalender tahunan yang diisi dengan berbagai agenda pelayaran, termasuk yang bersifat kompetitif.
“Mereka tiap tahun menyelenggarakan perlombaan berlayar dari Perth ke Bali yang diikuti banyak peserta dan pelancong,” kata Gubernur Zul.
Menurutnya, aktivitas para pecinta kapal layar mewah ini bisa menjadi potensi bagi pengembangan pariwisata NTB.
Stakeholders pariwisata NTB harus bisa mengembangkan destinasi wisata minat khusus di Lombok dan Sumbawa.
Agenda Sailing Yacht hanya satu dari sekian banyak contoh manfaat yang bisa didapatkan dengan mengembangkan konsep wisata minat khusus.
"Misalnya Bali. Dengan menjadi daerah persinggahan para anggota Fremantle Sailing Club, para pelaku wisata di Bali tentu akan menikmati manfaat dari aktivitas pelancong Yacht selama berada di daerah tersebut," kata Gubernur Zul.
Ia mengatakan, pariwisata harus dipandang sebagai seni mengelola dan memfasilitasi berbagai minat manusia, dari pelayaran yang menantang, hingga keheningan yang reflektif.
Belajar dari Pariwisata Bali
Gubernur Zul mengakui, untuk memajukan pariwisata di NTB, semua pemangku kepentingan memang perlu banyak belajar dari Bali.
Kesuksesan Bali dalam mengkreasikan tumbuhnya aktivitas semacam pelayaran pelancong Yacht ini patut direnungkan bersama.
“Bali mengajarkan kita bahwa pariwisata bukan melulu persoalan pantai yang indah dan gunung-gunung yang menakjubkan. Tapi, lebih pada persoalan mengemas semuanya menjadi atraksi yang menawan hati dan memberi kesan dalam,” tukas Gubernur Zul.
FSC hanya sebuah contoh kecil. Menurut Gubernur Zul, banyak pelancong yang memaknai pariwisata lebih dari sekadar pantai, gunung atau air terjun.
Mereka membutuhkan hal yang selaras dengan minat-minat mereka.
Beberapa orang lain juga memaknai pariwisata sebagai aktivitas yang memberikan mereka momentum untuk merefleksikan kehidupan.
"Sebagian orang mungkin memiliki minat dalam pelayaran dan menginginkan tempat yang baik untuk menambatkan banyak perahu mereka. Tapi, tidak sedikit orang yang ingin melarikan diri dari rutinitas dunia. Mereka membutuhkan tempat yang hening, jauh dari keramaian. Sebuah tempat untuk berkontemplasi," katanya.
Karena ada banyak sekali minat yang memotivasi orang untuk mengunjungi sebuah daerah, maka pengembangan wisata minat khusus harus dilakukan.
"Dibutuhkan kreativitas para penentu kebijakan dan pengelola jasa wisata. Memberikan berbagai alternatif dan bentuk wisata yang memungkinkan banyak orang dengan beragam minat, untuk datang," katanya.
Dalam kunjungannya ke Perth, Gubernur Zulkieflimansyah juga sempat mampir di Bintang Cafe. Pemiliknya ialah Rudy, pria asli Lombok, dari Dusun Klui, Lombok Utara.
Gubernur Zul juga menggelar silaturahmi dengan masyarakat NTB yang ada di Perth. (*)