Program Belajar ke Luar Negeri NTB Strategis untuk Menangkap Peluang The Youth MAB Forum UNESCO

MandalikaPost.com
Rabu, Juni 19, 2019 | 23.59 WIB Last Updated 2019-06-19T15:59:31Z
Wakil Gubernur NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah saat mengikuti forum kedua The 31st session of the Man and the Biosphere (MAB) Programme International Coordinating Council di Paris, Perancis. (Istimewa). 

PARIS - Ajang The 31st session of the Man and the Biosphere (MAB) Programme International Coordinating Council di Paris, Perancis, mengingatkan pentingnya melahirkan generasi muda yang berkualitas melalui pendidikan berkualitas pula.

"Hal ini selaras dengan komitmen peningkatan kualitas SDM melalui program belajar ke luar negeri yang kini dijalankan Pemprov NTB," kata Wakil Gubernur NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah melalui Kepala Biro Humas dan Protokoler Pemprov NTB, Najamuddin Amy, S.Sos, MM melalui rilis tertulis dari Paris, Perancis, Selasa (18/6) waktu setempat.

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, Najamuddin Amy di sela kegiatan The 31st session of the Man and the Biosphere (MAB) Programme International Coordinating Council di Paris, Perancis. (Istimewa)

Najamuddin menyebutkan, terdapat sejumlah agenda menarik di hari kedua pertemuan tersebut.

Salah satunya adalah agenda yang membahas MAB Youth Activities and MAB Youth Forum 2019. Agenda ini merupakan forum bagi generasi muda dari berbagai belahan dunia.

Dalam deklarasi UNESCO MAB Youth Forum di Italy, September 2017 lalu, seluruh pengelola cagar biosfer telah direkomendasikan untuk mengembangkan relasi dengan berbagai institusi pendidikan di semua jenjang. Baik di dalam maupun di luar lingkungan cagar biosfer.

“Kita di Pemprov NTB sebenarnya sudah memulai hal ini. Dimana kita mengembangkan relasi dengan berbagai perguruan tinggi. Tidak saja di tingkat lokal, tapi juga di berbagai belahan dunia. Di sinilah letak strategisnya agenda pengiriman anak-anak muda NTB untuk belajar ke luar negeri,” ujar Najamuddin.

Selain Youth Forum itu, ada pula ajang lain yang dibahas di hari kedua, yaitu MAB Young Scientists Awards.

Ajang ini merupakan penghargaan yang diberikan kepada para peneliti muda yang melakukan penelitian yang berkaitan dengan cagar biosfer.

Sejak tahun 1989, biro MAB telah memberikan 323 penghargaan kepada para peneliti muda dari 92 negara berbeda.

Penghargaan ini telah memberikan kesempatan bagi para peneliti muda untuk melaksanakan penelitian terhadap lebih dari 300 proyek penelitian. Dimana, kebanyakan merupakan penelitian seputar cagar biosfer.

Program penelitian semacam ini tentunya akan memberikan sumbangsih yang besar bagi pengembangan dua cagar biosfer di NTB.

"Dengan adanya dua cagar biosfer dan dukungan dari UNESCO, tentunya NTB kini memiliki peluang yang besar untuk melahirkan para peneliti kelas dunia. Kelak, hasil penelitian mereka tentunya akan memberikan sumbangsih bagi dunia," tukas Najam.

Saat ini, Pemprov NTB melalui program Beasiswa NTB telah memberikan dukungan yang kuat terhadap tersedianya akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak muda di NTB.

Hal ini tentu akan seiring sejalan dengan pentingnya menanamkan minat melakukan penelitian di berbagai bidang keilmuan, dengan menjadikan cagar biosfer sebagai ladang penelitian.

Selain MAB Young Scientists Awards, hari kedua pertemuan tersebut juga diisi dengan penganugerahan Michel Batisse Award for Biosphere Reserve Management.

Sebelumnya, digelar pula pertemuan biro MAB. Lalu, dilanjutkan dengan kajian laporan periodik dan tindaklanjut atas informasi-informasi pascadigelarnya pertemuan yang digelar International Coordinating Council (MAB ICC).(*)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Program Belajar ke Luar Negeri NTB Strategis untuk Menangkap Peluang The Youth MAB Forum UNESCO

Trending Now