SATPOLAIR. Kasat Polair Polres Lombok Barat, IPDA I Gusti Made Suarjaya bersama Roni Paslah, wwarga Lombok Utara yang nekad loncat dari kapal laut. (Foto: Istimewa) |
LOMBOK BARAT - Aksi nekad dilakukan penumpang kapal KMP JM Ferry Gemilang, Roni Paslah (32), warga Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.
Pria bertubuh kurus ini nekad meloncat dari kapal KMP JM Ferry Gemilang, Rabu pagi (17/7), dalam perjalanan Padangbai, Bali, menuju Pelabuhan Lembar, Lombok Barat.
Roni meloncat dari atas kapal ke tengah laut sekitar pukul 06.00 Wita, di wilayah Pantai Keramat.
Namun Roni akhirnya berhasil diselamatkan oleh nelayan warga Pantai Cemara, Kecamatan Lembar bersama jajaran Polair Polres Lombok Barat.
Kasat Polair Polres Lombok Barat, IPDA I Gusti Made Suarjaya menjelaskan, anggota Polair langsung menuju TKP setelah menerima laporan ada penumpang kapal yang meloncat ke laut di sekitar perairan Lembar.
‘’Karena ada laporan dari masyarakat terkait ada korban yang loncat dari atas kapal feri, akhirnya anggota turun ke lokasi di Pantai Keramat. Korban berhasil dievakuasi dengan selamat," kata Suarjaya, Rabu (17/7) di Lombok Barat.
Ia menjelaskan, pasca evakuasi Roni langsung dibawa ke Polres Lombok Barat untuk dimintai keterangan tentang aksi nekadnya itu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Roni diketahui merupakan buruh bangunan yang bekerja di Bali dan hendak pulang ke Lombok. Namun karena kondisi pikiran dan depresi, pria ini nekad loncat dari kapal.
"Dia diduga melakukan aksi nekad itu lantaran banyak pikiran, depresi. Saat dimintai keterangan pun dia nampak depresi," katanya.
Gusti Suarjaya mengungkapkan, dalam sejumlah kasus kecelakaan laut dimana orang yang melompat dari atas kapal feri memang sebagian besar dilakukan karena depresi atau mengalami gangguan kejiwaan.
"Jadi kita imbau masyarakat agar selalu mengawasi keluarga yang memiliki masalah-masalah kejiwaan agar tidak bepergian jauh dengan menggunakan kendaraan atau transportasi lainnya. Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan," katanya.
Ditambahkan, sebagai langkah antisipasi kejadian seperti ini, Satuan Polair Polres Lombok Barat juga sudah mempersiapkan personel yang ada di setiap pelabuhan dan pesisir-pesisir pantai wisata yang rawan dengan kejadian laka laut.
"Kesiapan kami dilakukan dengan melibatkan kapal-kapal di tiga titik yang dianggap rawan kejadian laka laut yaitu Senggigi, Lembar, dan Sekotong,’’ katanya. MP/Abdul Rahim