Inaq Sahnun, pemulung renta berhati mulia. (Istimewa) |
MATARAM - Seorang wanita renta, pemulung tunawisma di Mataram secara mengejutkan menyalurkan bantuan Qurban senilai Rp10 Juta.
Inaq Sahnun, begitu ia kerap disapa. Tubuhnya kurus kecil dan nampak rapuh dengan rambut ikal beruban.
Inaq Sahnun selama ini tunawisma, tak punya tempat tinggal. Untuk menyambung hidup, nenek ini memulung sampah plastik bekas.
Emperan toko di sekitar Cakranegara menjadi hunian setiap malam. Sementara siang dihabiskannya di sekitar kompleks makam Karang Jangkong.
"Tapi ternyata tak disangka dia wanita luar biasa. Perempuan istimewa. Karena tahun ini Inaq Sahnun menyerahkan uang Rp10 Juta dari hasil memulung, untuk Qurban, ke Majelis Taklim Masjid Nurul Hikmah," kata Ketua Majelis Taklim Masjid Nurul Hikmah, Hj Salmiah.
Menurut Hj Salmiah, Qurban yang dilakukan Inaq Sahnun sudah dilakukan sejak 3 tahun lalu, di mana sebelumnya dia menyerahkan Rp7 Juta, kemudian Rp5 Juta dan Rp4 Juta.
"Padahal dia cuma pemulung, tapi luar biasa tiap tahun Qurbannya bertambah. Subhahanallah ... kita yang lain jadi malu," kata Hj Salmiah.
Penyuluh Agama Islam Kantor Kemenag Kota Mataram, Hj Rahmi Kusbandiah mengatakan, apa yang dilakukan Inaq Sahnun sangat menyentuh dan menginspirasi umat muslim lainnya, terutama yang berkemampuan secara ekonomi.
"Pekerjaannya sehari-hari menjadi pemulung, mengumpulkan gelas dan botol botol plastik bekas. Tetapi tidak disangka sangka, dia ternyata perempuan istimewa. Perempuan luar biasa karena dia memberi disaat kondisi ekonominya sendiri belum berkelebihan," kata Hj Rahmi.
Hj Rahmi berupaya menemukan Inaq Sahnun. Apalagi cuaca malam yang dingin belakangan ini bisa dipastikan Inaq Sahnun pasti kedinginan karena harus tidur di emperan toko.
Pada Jumat (26/7) Hj Rahmi akhirnya berhasil menemukan Inaq Sahnun di jalanan samping Hotel Mataram.
"Subhanallah... Alhamdulillah.... surprise....
akhirnya saya bertemu Inaq Sahnun sang perempuan istimewa tepat di samping Hotel Mataram lengkap dengan dua kresek plastik besar berisi gelas dan botol botol plastik bekas di tangannya," kata Hj Rahmi.
Suasana haru pun tak terhindar, Hj Rahmi langsung memeluk Inaq Sahnun.
"Saya peluk inaq Sahnun sampai sampai tak terasa butiran bening itu menetes ke pipi saya, saya terharu, saya bahagia bertemu dengan inak Sahnun," katanya.
Ia pun mengajak masyarakat lain berpikir seberapa besarkah selama ini rela berqurban?.
"Kita yang mampu, kita berqurban berapa?, lindungi Inaq Sahnun ya Rabby, Amiin," tukasnya.
#INAK SAHNUN
#PEREMPUAN ISTIMEWA
#SANG MOTIVATOR dan INSPIRATOR