.jpg )
 |
| NGOPI SENJA. Bupati Lombok Utara Dr H Najmul Akhyar bersama Direktur Utama Rumah Kopi Nusantara, H Abdul Rochim dan narasumber lainnya di acara Seminar Kopi "Ngopi Senja" di Lombok Utara. (Foto: Humas Pemda Lombok Utara) |
LOMBOK UTARA - "Ngopi Senja" menjadi wadah pertemuan yang simetris antar pecinta dan penikmat kopi dengan citarasa kualitas kopi terbaik di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Festival Kopi Lombok Utara yang digelar di kawasan wisata pantai Malaka, 8-9 Agustus 2019, juga menjadi ajang bussiness matching antar pelaku usaha pebisnis kopi, perhotelan, stakeholders pariwisata, petani dan kelompok tani kopi, dan tentu saja para penggemar kopi bercitarasa.
Hadir dalam Ngopi Senja, Bupati Lombok Utara, Dr H Najmul Akhyar, perwakilan BNPB Ir H R Hutomo, perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) NTB, Ir H Anas Mudjitahid, Direktur Utama Rumah Kopi Nusantara, H Abdul Rochim, Asisten II Setda Lombok Utara Ir Hermanto, serta para perwakilan Kepala OPD, dan unsur TNI/Polri.
"Kopi (berkualitas) terbaik, pasti akan ketemu penikmatnya," kata Bupati Lombok Utara, Dr H Najmul Akhyar.
Seminar dan Festival Kopi yang diinisiasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lombok Utara bersama Bagian Ekonomi Setda Lombok Utara itu memang dihajatkan untuk mendorong promosi dan pemasaran Kopi Lombok Utara ke kancah nasional bahkan internasional.
Bupati Najmul mengatakan, Lombok Utara memiliki cukup banyak potensi dari beberapa sektor unggulan. Di mana semua potensi memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan, bila dikembangkan secara bersinergi antar sektor.
Ia mencontoh, komoditas Kopi bukan domain sektor pariwisata, melainkan perkebunan. Namun secangkir Kopi nikmat yang mampu memberikan kesan bagi wisatawan mancanegara menjadi bukti bahwa semua sektor akan saling mendukung dan berkaitan, yang bermuara pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Seorang wisatawan asal Canada penikmat kopi, pernah datang ke Lombok Utara dan menikmati Kopi di sini. Dia bilang, dari semua kopi Indonesia, kopi Lombok Utara ini kualitasnya terbaik," kata Bupati Najmul.
Toh, kualitas tanpa sentuhan promosi dan pemasaran yang menarik hanya akan menjadi sebuah potensi yang terus tersembunyi.
Ia mengakui, meski berkualitas unggul Kopi Lombok Utara masih terkendala dengan prosesing, promosi, dan pemasaran.
Lewat "Ngopi Senja", gelaran Seminar dan Festival Kopi Lombok Utara diharapkan mampu memberikan solusi dan mendorong semakin tersohornya Kopi Lombok Utara ke depan.
"Kita tahu bahwa setiap ada penyelenggaraan Festival Kopi selalu ramai dikunjungi penikmatnya. Jadi kopi ini bukan hanya sebagai minuman saja tetapi sudah menjadi sebagai gaya hidup," katanya.
Bupati Najmul berharap kegiatan perdana ini bisa menjadi agenda rutin di Lombok Utara, yang kelak juga bisa memperkaya khasanah event pariwisata di daerah yang populer dengan eksotisme tiga Gili dan kaki gunung Rinjani ini.
Ketua Panitia Pelaksana yang juga Kepala Bagian Perekonomian Setda Lombok Utara Ir Moch Wahyu Darmawan dalam laporannya menjelaskan, Festival Kopi Lombok Utara digagas sebagai wadah silaturrahmi antara pelaku usaha kopi, petani kopi, dan gerai kopi hotel maupun restoran yang ada di Kabupaten Lombok Utara.
Festival Kopi kali ini terdiri dari beberapa kegiatan acara seperti seminar kerjasama dan kewirausahaan yang diikuti 50 orang peserta dari unsur petani dan pengelola kopi, praktisi, akademisi, penyuluh pertanian maupun swasta.
"Selain itu ada juga demonstrasi pengolahan kopi oleh pengelola kopi, penilaian cita rasa kopi, dan juga talkshow bertajuk Mewujudkan Kopi Lombok Utara yang Berkualitas dan Petani Sejahtera," katanya.
Kegiatan talkshow dipandu Sekretaris Bappeda Lombok Utara Yuni Kurniati M, dimana para peserta acara sekaligus disuguhi kopi Lombok Utara sembari menikmati matahari terbenam.
Laman Jelajah Kopi menjelaskan, Kopi Lombok memang kaya cita rasa. Selain Sembalun, adalah lagi kopi Lombok Utara.
Sesuai namanya, kopi ini terdapat di Lombok wilayah Utara meskipun di beberapa wilayah lain di Lombok juga terdapat kopi ini.
Tanaman kopi ini banyak ditemukan di dekat tanaman lain seperti pisang, kakao, durian, cengkeh dan lainnya karena tumbuh di wilayah yang sejuk dan dingin.
Rasanya pun begitu nikmat, tak kalah dengan kopi-kopi lainnya di Lombok.
Daerah-daerah yang banyak menghasilkan kopi jenis ini adalah Bayan, Santong, Gangga, dan masih ada banyak lagi.
Kopi ini terkenal karena banyak dijual di luar daerah termasuk di kota-kota besar nusantara seperti Jakarta, Bali, Surabaya, dan lain-lain. (*)
