Founder KAHMIPreneur Kamrussamad saat menjadi pembicaraan dalam Latihan Kader HMI di Kota Mataram, NTB. |
MATARAM - Keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) diharapkan dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Provinsi tersebut.
Harapan ini diungkapkan oleh Founder KAHMIPreneur, Kamrussamad saat menjadi pembicara di acara LK III HMI Nusra, Kamis (22/8), di BP PAUD dan DIKMAS, Kota Mataram, NTB.
“Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika harus menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi wilayah dan mampu mewujudkan daya saing Nusa Tenggara Barat dan Indonesia secara keseluruhan,” katanya dalam keterangan resmi KAHMIPreneur.
Sebagaimana diketahui, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 52 Tahun 2014 untuk menjadi kawasan pariwisata.
Kawasan Mandalika berdiri di lahan seluas 1.035 hektare yang dikerjakan oleh PT Indonesia Tourism Development Corporate (ITDC), BUMN yang sebelumnya telah berhasil membangun kawasan pariwisata Nusa Dua di Bali.
Sementara dari sisi lokasi, Mandalika dinilai sangat strategis, karena hanya menghabiskan waktu tempuh sekitar 30 menit dari bandara Internasional Lombok.
Letaknya terbentang mulai dari Pantai Kuta, Pantai Seger, hingga Pantai Tanjung Aan.
Selain itu, terdapat Pantai Kuta yang terkenal dengan pasir putih dan air laut yang jernih, lengkap dengan latar belakang pemandangan bukit yang menjadi pintu masuk KEK Mandalika.
Sisi lain terdapat potensi wisata sosial dengan adanya masyarakat Desa Adat Sade dan Desa Adat Ende khas masyarakat Sasak, penghuni asli Pulau Lombok yang berada tak jauh dari KEK Mandalika.
Kamrussamad menilai dengan adanya KEK Mandalika, diharapkan menjadi terobosan bagi kawasan – kawasan sekitar Mandalika untuk meningkat perekonomian.
"Melalui KEK Mandalika, kita harapkan dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, mengurangi kesenjangan ekonomi, kesenjangan antar wilayah, dan menciptaakan daya saing perekonomian Indonesia," ungkap Kamrussamad.
Sebagai catatan, Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Republik Indonesia pernah mengungkapkan, nilai investasi yang diperlukan untuk pembangunan KEK Mandalika mencapai Rp 2,2 triliun dan diprediksi mampu menarik investasi hingga Rp 28,63 triliun hingga tahun 2025.
Adapun potensi dampak perekonomian atas keberadaan KEK tersebut diperkirakan mampu menyumbang hingga Rp 7,5 triliun bagi ekonomi nasional serta berpotensi menyerap tenaga kerja sebanyak 58.700 orang. (*)