NTB CARE. Screenshoot pengaduan masyarakat keluhkan PDAM melalui aplikasi NTB CARE. |
MATARAM - Aplikasi pengaduan NTB CARE menerima sedikitnya 36 pengaduan sepanjang tiga pekan pertama di bulan Agustus 2019.
"Menurunnya pasokan air bersih dari PDAM di sejumlah pemukiman warga menjadi keluhan utama dari puluhan aduan yang disampaikan masyarakat lewat layanan NTB CARE," kata Plt Kepala Dinas Kominfotik NTB, Gede Putu Aryadi, Senin (26/8) di Mataram.
Plt Kadis Kominfotik NTB, Gede Putu Aryadi. |
Dalam aduan di NTB CARE, air PDAM yang kadang mengalir kadang mati total membuat PDAM di sejumlah daerah menjadi sasaran kekesalan warga untuk dipersalahkan.
Kadang ada air bersih yang mengalir di waktu-waktu tertentu dan seringkali juga pipa PDAM ngadat.
Di Jangkuk Rungkang Kota Mataram, warga mengeluh karena air PDAM hanya menetes kecil di tengah malam, dan lebih sering mati. Hal serupa juga dikeluhkan terjadi di Lombok Tengah dan Kabupaten Sumbawa.
"Bahkan sejumlah warga di Kabupaten Lombok Timur dan KLU melaporkan pasokan air bersih ke Desanya hingga saat ini belum pulih," kata Aryadi.
Menurut dia, hal itu akibat bencana gempa bumi yang meluluhlantahkan daerahnya, termasuk merusak instalasi air bersih, ditambah lagi datangnya kemarau panjang, membuat kesulitan air bersih masih harus dialami warga.
Aryadi menjelaskan, keluhan dan pengaduan masyarakat yang masuk lewat NTB CARE sudah diteruskan ke pihak terkait termasuk Pemda dan pengelola PDAM.
Menanggapi keluhan tersebut, papar Aryadi, petugas PDAM Giri Menang selalu merespon keluhan warga dan berusaha memberikan service terbaik bagi pelanggannya.
PDAM juga sudah menjelaskan bahwa menurunnya debit air yang menetes di sejumlah wilayah pelanggan PDAM juga disebabkan karena musim kemarau yang berdampak pada menurunnya debit air pada sumber air PDAM.
Sehingga dihimbau pada warga agar hemat air bersih. Dan juga menyediakan penampungan air pada saat air PDAM deras mengalir.
"Selain itu, Pemda melalui BPBD juga dihimbau untuk mengaktifkan layanan mobil tangki air bersih untuk warga," katanya.
Aryadi memaparkan, selain keluhan soal air bersih, NTB CARE juga menerima beberapa laporan warga Kota Mataram mengenai dugaan perilaku asusila yang terjadi di sejumlah tempat kos-kosan tertentu.
"Karena itu, warga meminta pemda meningkatkan pengawasan dan penertiban tempat kos-kosan tersebut," katanya.
NTB CARE juga menerima sejumlah keluhan mengenai layanan kesehatan. Salah satunya adalah pelayan Puskesmas di Lombok Timur serta pelayanan laboratorium di RSUD Provinsi NTB.
Laporan lainnya adalah terkait dengan progres rehab rekon dalam pembangunan rumah tahan gempa oleh Pokmas dan aplikator.
Sejumlah warga meminta agar pengawasan terhadap material dan kualitas bangunan oleh pihak-pihak terkait lebih ketat lagi.
Keluhan lainnya, terkait kelangkaan blanko KTP elektronik di Lobar dan Loteng serta proyek penataan salah satu kawasan wisata di Kabupaten Lombok Barat yang telah menelam biaya besar, namun hasilnya menurut warga kurang memuaskan.
Sementara dari Kabupaten Sumbawa terdapat dua laporan warga yang sudah diteruskan oleh admin NTB CARE kepada Pemda setempat, namun hingga saat ini belum mendapat respon.
Yakni pengaduan warga tentang distribusi gas elpiji 3 kg dan mengenai layanan PDAM Kabupaten Sumbawa.
"Semua laporan dan pengaduan yang masuk lewat NTB CARE selalu kami teruskan atau sampaikan ke Pemda atau instansi terkait untuk segera ditangani," kata Aryadi. (*)