Ceramah Kebangsaan dan Dzikir Nusantara di Lombok Barat. |
LOMBOK BARAT - Ribuan warga Lombok Barat memadati Bencingah Komplek Kantor Bupati Lombok Barat di Giri Menang-Gerung, Kamis (22/8) untuk menghadiri Ceramah Kebangsaan dan Dzikir Nusantara.
Sebagai agenda akhir HUT RI ke-74, pemerintah kabupaten (Pemkab) Lombok Barat, sengaja menghadirkan Habib Haddad Alwi dan KH Manarul Hidayat sebagai penceramah.
Ribuan warga yang didominasi oleh karyawan, guru, pelajar dan masyarakat umum sangat terpukau dengan kehadiran Haddad Alwi.
Selain sebagai musisi, pria yang mempersunting perempuan warga Ampenan ini pun berceramah melalui lagu-lagu Islami.
Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid dalam arahannya mengatakan, pihaknya sengaja menutup HUT RI ke-74 dengan menggelar kegiatan bersifat keagamaan.
Alasannya, karena semua kegiatan yang telah dilakukan perlu ada keberkahan.
“Tidak ada artinya pembangunan fisik dan semua usaha jika tanpa ada keberkahan. Semua usaha yang kita lakukan perlu keberkahan dan sumbernya dari Allah SWT,” kata bupati di hadapan Wabup Hj. Sumiatun, Sekda H. Moh. Taufiq, pimpinan DPRD Lombok Barat, sejumlah Toga-Toma, Kepala OPD serta seluruh pengunjung yang hadir.
Dalam kesempatan itu Bupati Fauzan mengajak semua hadirin agar setiap usaha dan pekerjaan yang dilakukan perlu didasari rasa ikhlas. Selain bekerja dan melaksanakan tugas rutin kata bupati, semua harus dibingkai dalam ibadah kepada Allah SWT.
“Alhamdulillah, hari ini kita kedatangan dua orang tamu. Masing-masing Habib Haddad Alwi yang dulu kita kenal sebagai penyanyi lagu-lagu religius bersama Sulis,” sebut bupati seraya menyebut seorang lagi tamu penceramah KH. Manarul Hidayat.
Haddad Alwi yang dikenal sebagai penyanyi religi Islam Indonesia ini, tidak saja melantunkan lagu-lagu yang pernah populer di masanya. Namun dia juga berceramah dengan mengajak seluruh hadirin agar mencintai Allah SWT, Rasul akhir zaman, Muhammad SAW.
Haddad dalam melantunkan lagu, terlihat sangat familiar dan akrab, karena harus berbaur ke tengah warga, bahkan mengajak sejumlah hadirin untuk maju, bersama menyanyikan lagu islami yang pernah populer bersama Sulis. Haddad pun memberikan bonus berupa album terbaru bertajuk “Pelangi Cinta untuk Sang Nabi”.
Usai Haddad, giliran KH. Manarul Hidayat yang mengambil peran. Penceramah dari pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini pun tak kalah memukaunya. Ceramah yang diselingi humor ini yang membuat hadirin betah.
“Mencuri uang suami itu halal,” katanya sembari menoleh kepada hadirin Jemaah perempuan yang terlihat bengong dan heran.
Manarul mengasumsi halal ini, jika suami pelit dan kikir. Suami yang mengaku tidak punya uang, namun setelah dilihat dalam dompet atau saku, ternyata uangnya banyak.
“Jika uang di dompet lima ratus ribu, ambil saja dua ratus ribu, toh itu untuk kebutuhan bersama, dibelanjakan untuk makan bersama,” aku Manarul yang disambut tawa dan aplaus meriah hadirin. (*)