H Husnul Fauzi. |
MATARAM - Meski jumlah produksi meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, hasil panen tembakau Virginia di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dipastikan terserap pasar tahun ini.
Pola buka - tutup gudang perusahaan di Lombok Timur dilakukan untuk menjaga penyerapan itu.
"Jadi tidak perlu khawatir, semua hasil panen (tembakau) pasti terserap," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, H Husnul Fauzi, Kamis (26/9) di Mataram.
Ia mengakui, produksi tembakau Virginia Lombok di musim tanam 2019 meningkat. Luas tanam rata-rata mencapai 25 ribu hektare dengan total produksi diperkirakan mencapai 43 ribu ton.
Perusahaan mitra sebagai pasar tembakau Virginia Lombok sudah memastikan bisa menterap antara 38 ribu ton hingga 43 ribu ton.
Sebelumnya, kekhawatiran petani tembakau sempat muncul lantaran gudang-gudang perusahaan mitra memberlakukan pola buka - tutup.
Petani khawatir hasil panen mereka tak terserap pasar.
Terkait hal ini, Husnul Fauzi menjelaskan, pola buka tutup dilakukan perusahaan untuk mengatur pembelian tembakau petani.
"Pola buka-tutup agar lebih tertib dan tidak banyak antrian menumpuk," katanya.
Ia menjelaskan, untuk penyerapan hasil panen tembakau tahun ini waktunya akan panjang. Jika tahun-tahun sebelumnya bisa sampai bulan Oktober dan November, maka tahun ini diperkirakan bisa sampai Desember, atau bahkan Februari tahun 2020.
"Sehingga waktu masih sangat panjang, semua saya yakin bisa terserap (pasar), apalagi petani mitra perusahaan," katanya.
Husnul Fauzi menambahkan, Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB juga mendorong penyerapan hasil panen petani non mitra binaan perusahaan.
Untuk para petani non mitra perusahaan ini, ia menyarankan agar bisa menggandeng petani atau kelompok tani mitra yang terdekat.
Harga jual tembakau Virginia Lombok tahun ini juga cukup baik. Untuk kualitas terbaik bisa mencapai Rp49 ribu hingga Rp50 ribu per kilogram.
Bukan hanya untuk tembakau Virginia kering oven, pihaknya juga berupaya memfasilitasi penyerapan tembakau rajang Kasturi.
"Dinas (Pertanian dan Perkebunan) tentu mencari solusi-solusi terbaik untuk petani tembakau kita," katanya. (*)