Jajaran PWNU Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). |
MATARAM - PWNU Provinsi NTB mengajak para mahasiswa dan masyarakat umum untuk turut menjaga kondusivitas daerah di NTB.
Terkait aksi unjukrasa sejumlah elemen mahasiswa di DPRD NTB, Kamis (26/9) lalu, NU NTB menilai wajar selama masih dalam koridor. NU juga berharap agar mahasiswa turut aktif menjaga kondusivitas NTB.
Aksi unjukrasa mahasiswa tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap revisi UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinilai akan melumpuhkan KPK, serta penolakan terhadap RUU KUHP yang akan disahkan DPR.
"Menyampaikan aspirasi di depan publik sudah dijamin dalam UU, namun hendaknya tidak mengabaikan aturan dalam melakukan aksi unjukrasa. Selain itu kami mengajak mahasiswa juga bisa berperan aktif menjaga kondusivitas daerah," kata Ketua Tanfidziyah Pimpinan Wilayah Nahdatul Ulama NTB, Prof. Dr. H. Masnun Tahir, Jumat (27/9) di Mataram.
Atas nama PWNU NTB, Masnun Tahir mengajak semua elemen masyarakat NTB baik dari para Alim Ulama, Tuan Guru, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pemuda, maupun Mahasiswa untuk memperbanyak berdoa untuk perdamaian dan persatuan.
"Karena sejatinya kita adalah bersaudara," katanya.
Ia juga berharap agar masyarakat dan semua pihak bersama-sama menjaga ketenangan, mengedepankan sikap toleran, hati yang jernih, jangan cepat percaya kepada hal-hal yang belum tentu benar (hoax) atau provokasi yang akan memecah belah persaudaraan dan persatuan.
“Hindari hal-hal yang berpotensi membawa kegaduhan, karena yang rugi adalah kita semua. Mari kita bersama seluruh elemen bangsa menjaga kondusifitas NTB dan NKRI kita tercinta ini,” katanya. (*)