PAKET SEHAT. Kepala Desa Sembalun Timba Gading Ridwan Hardi bersama Camat Sembalun HM Haedar saat menyerahkan Paket Sehat untuk Ibu Hamil dan Balita di Sembalun, Lombok Timur. (Foto: MP/Rosyidin) |
LOMBOK TIMUR - Pemerintah Desa Sembalun Timba Gading bekerjasama dengan Puskesmas Sembalun, membagikan Paket Sehat untuk ibu hamil dan balita, untuk menekan angka kasus stunting di wilayah setempat, Kamis (29/8) di ruang sementara Kantor Desa Sembalun Timba Gading, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur.
Kegiatan dihadiri Camat Sembalun, HM Haedar, Kepala Desa Sembalun Timba Gading, Ridwan Hardi dan para masyarakat penerima manfaat.
Paket sehat tersebut disalurkan kepada warga, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil yang rawan masuk BGM dan Kekurangan Energi Kronis (KEK).
Kades Sembalun Timba Gading, Ridwan Hardi mengatakan, penanganan stunting atau lahir dan tumbuh pendek menjdi priorotas program unggulan Pemdes setempat.
Apalagi, saat dini ditemukan sebanyak 29 balita yang masuk dalam kategori balita garis merah (BGM).
"29 kasus ini merupakan temuan baru. Dari 29 balita BGM itu, masih ada seorang ibu dan anak yang kategori kekurangan energi kronis (KEK). Sehingga kami selaku Pemdes dan sebagai pemangku kebijakan di desa, tentu tidak akan memberikan masalah ini berlarut-larut," katanya.
Menurutnya, persoalan stunting merupakan atensi nasional dan juga menjadi perhatian khusus oleh Pemkab Lombok Timur.
Sehingga Pemda Lombok Timur menghimbau untuk mengoptimalkan untuk menangani maslah stunting di desa masing-masing.
Karena itulah demi menekan kasus itu, Pemdes Sembalun Timba Gading menganggarkan di tahun 2019 ini dengan berkolaborasi dari pihak Puskesmas Sembalun, untuk membentuk bengkel gizi terpadu (BGT).
"Kami berdasarkan data dari puskesmas, dimana jumlah balita yang stunting sebanyak 29 orang di desa kami. Dan setiap bulan kita akan evaluasi hasilnya," katanya.
Ia mengatakan, pembagian paket sehat merupakan langkah cepat yang diambil Pemdes dengan menyalurkan paket makanan sehat konsumsi.
"Bantuan seperti ini, terus kita lakukan setiap bulan. Target kita tiga tahun kedepan tidak ada lagi para ibu hamil dan anak-anak kita masuk dalam daftar rawan BGM dan KEK. Karena setiap bulan kita pantau dan evaluasi perkembangannya," katanya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sembalun, Asrihadi, Amd.Kep.SH, mengatakan, di wilayah Kecamatan Sembalun sendiri tercatat sebanyak 677 anak balita yang terdata kategori stunting.
Oleh karena itulah pihaknya terus berkolaborasi dengan semua Pemdes yang ada di Kecamtan Sembalun, untuk menanganganinya.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Pemdes Sembalun Timba Gadaing itu langkah yang tepat untuk menekan dan mengurangi angka stunting di tempat tersebut.
"Alhamdulillah, Pemdes Sembalun Timba Gading, melakukan langkah yang tepat untuk membagikan paket makanan sehat bagi warganya," ujarnya.
Ia mengatakan, pembangian paket makanan sehat akan berdampak besar. Tidak saja akan dirasakan manfaatnya bagi anak dan ibu BGM dan KEK tetapi juga secara ekonomi.
Ia berharap di tahun 2020 angka stunting di desa setempat berkurang.
"Mudah-mudahan, di tahun 2020 atau di tahun berikutnya tidak ada lagi anak yang kategori stunting di desa setempat. Dan tentunya itu semua terwujud, perlu dukungan dari semua pihak," tukasnya. MP/Rosyidin