.jpg )
 |
| Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah bersama Chris Parangan, Mantan Direktur Komunikasi Politik Jokowi-Ma'ruf Provinsi NTB. (Foto/Dok) |
MATARAM - Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah memastikan Panitia Seleksi (Pansel) Sekda Provinsi NTB sudah bekerja secara maksimal.
Tugas menyeleksi tiga terbaik dari lima calon Sekda NTB, sudah pula dilakukan Pansel dengan profesional.
"Insya Allah Pansel bekerja maksimal. Mudah-mudahan satu dua hari ini (hasilnya) sampai ke saya," kata Gubernur Zul, usai menghadiri diskusi Sekda NTB Idola, Kamis malam (17/10) di De Lima Cafe, Kota Mataram.
BACA JUGA : Ini Keunggulan Tiga Calon Sekda NTB, Salah Satunya Perempuan !!
Menurut Zul, hingga Kamis malam belum ada hasil yang ia terima dari Pansel. Namun, dalam waku dekat pasti disampaikan.
"(Sampai sekarang) belum ada. Pansel sudah ketemu, mudah-mudahan satu dua hari ini sampai ke saya," katanya.
Zulkieflimansyah mengapresiasi diskusi publik yang digelar M16 terkait bursa calon Sekda NTB ini.
Tapi, ia berharap soal Sekda tak perlu dibuat heboh dan terkesan gaduh.
"Dan menurut saya jangan dibikin gaduh juga nih, kayak Sekda rasa Pilkada," ujar Zulkieflimansyah dengan tawa khasnya.
Sebelumnya, saat memberikan sambutan dalam diskusi Sekda NTB Idola, Gubernur Zulkieflimansyah menyampaikan salah satu kriteria calon Sekda adalah yang bisa searah dengan Gubernur dan Wakil Gubernur dalam menjalankan roda pemerintahan di NTB.
BACA JUGA : Siapa Sih Calon Sekda NTB Idola ??
Ia mengakui kelima calon Sekda yang saat ini berkompetisi dalam penilaian Pansel, semua bagus dan baik.
"Kelima calon ini bagus-bagus dan baik-baik semua. Namun saya ingin Sekda yang punya agenda sama dengan Gubernur," katanya.
Menurutnya, Sekda harus bisa mengerti tentang apa yang dipikirkan Gubernur dan Wakil Gubernur, bisa menjaga keamanan dan kondusifitas daerah.
"Dan (Sekda) juga harus bisa menjadi sahabat di kala sepi," tukas Gubernur Zul.
Pada Kamis malam (17/10), Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 menyelenggarakan Diskusi Kamisan bertajuk "Sekda NTB Idola" di De-Lima Cafe, Kota Mataram.
Diskusi tersebut menghadirkan Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah sebagai pembicara utama.
Selain Gubernur, sejumlah tokoh yang menjadi narasumber utama seperti, Lesa Demarkasi Hasan Masat, Anggota DPRD NTB Ruslan Turmuzi, Aktivis PMII Lombok Timur Taufik Hidayat dan lainnya. (*)
