Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Dirut ITDC Abdulbar M Mansoer dan sejumlah pejabat saat meninjau pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika, Lombok Tengah. |
LOMBOK TENGAH - Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya mengatakan event MotoGP 2021 di kawasan The Mandalika, Lombok Tengah, diproyeksikan mampu menyerap 100 ribu wisatawan.
"Proyeksinya ada sekitar 100 ribu wisatawan yang akan mengunjungi atau menonton MotoGP 2021 di Mandalika. Sehingga hal ini tentu akan berdampak baikterhadap perkembangan pariwisata di Indonesia," kata Arief Yahya.
Arief Yahya didampingi sejumlah pejabat Pemprov NTB dan Direksi Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC), Kamis (10/10) melakukan pemantauan pembangunan Sirkuit MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah.
Kunjungan dilakukan untuk memastikan proses pembangunan sirkuit MotoGP di kawasan itu berjalan.
Arief Yahya menepis rumors bahwa MotoGP 2021 di Mandalika tidak menguntungkan bagi pariwisata Indonesia.
“Ini kita punya pertama kali, dan kalau ada berita yang mengatakan tidak menguntungkan, maka saya harus melakukan klarifikasi. Karena tidak ada referensi yang mengatakan MotoGP di seluruh dunia itu tidak menguntungkan,” tandas Arief Yahya.
Ia menegaskan, pemerintah Indonesia sangat serius membangun kawasan KEK Mandalika termasuk sirkuit MotoGP untuk 2021.
Dari pantauannya, Arief Yahya menjelaskan, progres pembangunan sirkuit sudah mencapai 10 persen. Pembangunan akan terus dilakukan sehingga siap digunakan untuk melaksanakan event MotoGP pada tahun 2021.
“Indonesia merupakan salah satu pengguna motor terbesar di dunia, dengan kata lain bahwa penggemar MotoGP di domestik sangat besar, dan di dunia juga sangat besar. Sehingga diharapkan MotoGP menjadi daya tarik utama KEK Mandalika,” katanya.
Arief Yahya menegaskan, bahwa semua kebutuhan dasar yang ada di KEK Mandalika, harus bisa dirampungkan pada tahun 2020 mendatang.
Menurutnya, untuk tahun 2020 pemerintah mengalokasikan dukungan anggaran untuk destinasi superprioritas Mandalika mencapai Rp2,02 triliun, melalui sejumlah Kementerian yang ditunjuk.
"Sehingga saya berharap agar dana ini harus segera dikawal oleh ITDC untuk melakukan berbagai program ke depan,” ungkap Arief Yahya.
Arief mencontohkan, dana Rp2,02 Triliun itu antara lain dari Kementerian PUPR pada tahun 2020 dialokasikan sekitar Rp 1,74 Miliar, yang digunakan untuk perservasi jalan Bandara Internasional Lombok (BIL) -
Kuta Mandalika.
Selain itu, dana ini juga digunakan untuk pengembangan ruang terbuka publik dan promenade di pesisir pantai selatan, serta pengembangan wisata di kasawan Tiga Gili di Kabupaten Lombok Utara, yakni Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno.
“Dari PUPR, dana ini juga disiapkan untuk berbagai kegiatan seperti pembangunan rumah susun dan berbagai program lainnya," katanya.
Sementara di Kementerian Pariwisata sendiri ada Rp118,25 Miliar untuk fasilitas pengembangan destinasi wisata, fasilitas promosi, dan peningkatan kapasitas, serta potensi pariwisata.
Selain itu juga ada anggaran di berbagai kementerian lainnya seperti Kementerian Perhubungan, PDT, Kementerian Lingkungan Hidup, dan berbagai kementerian lainnya.
Sehingga dana tersebut, harus bisa dimanfaatkan untuk bagaimana mendukung keberadaan KEK Mandalika.
“Jadi apapun kebutuhan dasar harus bisa diselesaikan pada tahun 2020. Sehingga pada tahun 2021, event MotoGP bisa berjalan. Termasuk bagaimana kita mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat setempat. Mereka harus kita berikan berbagai pelatihan juga,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer memamparkan, saat ini progres pembangunan keseluruhan sirkuit MotoGP baru 10 persen dengan progres Ground Work mencapai 30 persen.
Di dalam sirkuit juga akan dibangun sekitar tiga terowongan. Hal itu dilakukan agar nantinya wisatawan bisa masuk di area tengah sirkuit.
Menurutnya, konsep sirkuit ini bukan tertutup, dan menjadi satu-satunya di dunia yang telah mendapatkan izin ketika tidak digunakanbalapan, maka bisa digunakan untuk kegiatan wisata yang lain.
“Jadi ada akses untuk menuju kawasan di tengah sirkuit, karena di lokasi juga akan kita buatkan destinasi wisata, seperti tempat camping dan pariwisata lainnya. Jadi ada akses untuk menuju ke tengah, supaya tidak mengganggu balapan,” kata Abdulbar.
Dipaparkan, pada Desember 2019, akan mulai pengaspalan untuk lintasan, dan akhir tahun 2020 sudah selesai dan bisa diuji coba.
Penjualan tiket MotoGP Mandalika 2021 akan dilakukan pada November 2019 mendatang.
“Akhir November akan ada penjualan tiket awal atau pre sale. Kita mulai penjualan awal antara 10.000 sampai 20.000. Kita lihat animo masyarakat nanti,” katanya.
Abdulbar memaparkan, saat ini ITDC terus melakukan pembenahan terhadap lokasi Mandalika, terutama yang menjadi lintasan Sirkuit MotoGP.
“Pada tahun 2021, sebanyak 1000 kamar sudah bisa ditempati, mulai dari Pullman, Royal Tulip, dan berbagai hotel lainnya. Termasuk berbagai persiapan menyambut event MotoGP sudah mulai kita laksanakan, termasuk mitigasi bencana juga kita lakukan. Kedepan kita berharap berbagai pembangunan bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Ia menegaskan, progres pembangunan yang ada saat ini sudah sangat baik. Terlebih dengan adanya dukungan dari pemerintah, maka ke depan berbagai pembangunan ini diharapkan bisa berjalan dengan lancar.
“Mulai dari optimalisasi UMKM, penyusunan pedoman dan lain sebagainya sudah kita lakukan, dan juga akan ada penghijauan di perbukitan, dengan melakukan tanam bunga, biar menjadi Pink Mandalika,” katanya.
Target 4,5 Juta Wisatawan
Pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika yang berjalan seiring dengan pembangunan KEK Mandalika di Lombok Tengah menjadi penguat semangat pariwisata NTB yang sempat terpuruk akibat bencana gempa bumi 2018 lalu.
Selain itu pembukaan sejumlah rute penerbangan baru yang dilakukan belakagan juga menyumbang peningkatan okupansi hotel di NTB.
Hal ini membuat NTB menargetkan bisa mendatangkan 4,5 kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara di tahun 2020 mendatang.
"Tahun 2020 kita berani pastikan target 4,5 juta wisatawan. Karena saat ini geliatnya sudah mulai terasa," kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal.
Faozal mengakui pasca bencana gempa 2018, sektor pariwisata mengalami penurunan drastis dibanding sebelum bencana.
Namun dengan beragam ikhtiar dan upaya yang dilakukan, saat ini Pariwisata NTB bangkit kembali dengan meningkatnya angka kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke berbagai destinasi wisata di NTB.
Target 4,5 juta wisatawan juga dideklarasikan dalam Rapat Koordinasi Pariwisata Daerah NTB 2019, yang berlangsung di Hotel Lombok Raya, Mataram.
Wakil Gubernur NTB Dr Hj Siti Rohmi Djalilah menekankan, sinergitas lintas daerah diperlukan untuk mencapai target tersebut. Sebab, pariwisata NTB merupakan tanggung jawab bersama, baik pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
“Target 4,5 juta wisatawan di tahun 2020 merupakan target ideal, mengingat pariwisata NTB pada saat ini masih dalam tahap pengembangan. Oleh sebab itu, seluruh aspek perlu menjadi pusat perhatian untuk memajukan pariwisata di NTB. Dan terpenting adalah sinergitas bersama," katanya. (*)
Target 4,5 Juta Wisatawan
Pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika yang berjalan seiring dengan pembangunan KEK Mandalika di Lombok Tengah menjadi penguat semangat pariwisata NTB yang sempat terpuruk akibat bencana gempa bumi 2018 lalu.
Selain itu pembukaan sejumlah rute penerbangan baru yang dilakukan belakagan juga menyumbang peningkatan okupansi hotel di NTB.
Hal ini membuat NTB menargetkan bisa mendatangkan 4,5 kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara di tahun 2020 mendatang.
"Tahun 2020 kita berani pastikan target 4,5 juta wisatawan. Karena saat ini geliatnya sudah mulai terasa," kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal.
Faozal mengakui pasca bencana gempa 2018, sektor pariwisata mengalami penurunan drastis dibanding sebelum bencana.
Namun dengan beragam ikhtiar dan upaya yang dilakukan, saat ini Pariwisata NTB bangkit kembali dengan meningkatnya angka kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke berbagai destinasi wisata di NTB.
Target 4,5 juta wisatawan juga dideklarasikan dalam Rapat Koordinasi Pariwisata Daerah NTB 2019, yang berlangsung di Hotel Lombok Raya, Mataram.
Wakil Gubernur NTB Dr Hj Siti Rohmi Djalilah menekankan, sinergitas lintas daerah diperlukan untuk mencapai target tersebut. Sebab, pariwisata NTB merupakan tanggung jawab bersama, baik pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
“Target 4,5 juta wisatawan di tahun 2020 merupakan target ideal, mengingat pariwisata NTB pada saat ini masih dalam tahap pengembangan. Oleh sebab itu, seluruh aspek perlu menjadi pusat perhatian untuk memajukan pariwisata di NTB. Dan terpenting adalah sinergitas bersama," katanya. (*)