WAWASAN KEBANGSAAN. Danrem 162/WB saat memberikan materi wawasan kebangsaan di hotel Grand Legi, Mataram. (Foto: Penrem 162/WB) |
MATARAM - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Provinsi NTB menggelar sosialisasi Wawasan Kebangsaan untuk tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan Mahasiswa Provinsi NTB di Ball Room Hotel Grand Legi Mataram, Rabu (6/11).
Dalam sosialisasi tersebut, Komandan Korem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., bersama Prof. Dr. H.M. Natsir, SH. M.Hum., dari akademisi Unram sebagai nara sumber memberikan materi tentang wawasan kebangsaan.
Kepala Bakesbangpoldagri Provinsi NTB Ir. H.M. Rum dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada para peserta yang hadir dalam acara sosialiasi. Menurutnya, wawasan kebangsaan adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk membangun bangsa dan negara dengan menjaga dan melestarikan kultur asli bangsa Indonesia agar tidak hilang oleh kultur bangsa asing.
"Wawasan kebangsaan seutuhnya menjadi salah satu alat pemersatu bangsa dan negara," terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Danrem 162/WB dalam materinya menjelaskan pengertian tentang Wawasan Kebangsaan sebagai upaya meningkatkan rasa cinta tanah air, rela berkorban, nasionalisme guna ketahanan nasional mengingat Indonesia sebagai negara patriot dan sejarah mencatat bahwa kemerdekaan bangsa ini telah dibayar mahal dengan pegorbanan baik harta, benda, jiwa raga bahkan nyawa rela para pahlawan kusuma bangsa korbankan,hasilnya Kita bisa nikmati sampai saat ini.
Dijelaskannya, Proxy War merupakan peperangan yang menggunakan pihak ketiga sebagai dalang non State tapi dikendalikan State dengan berbagai cara dan bentuk untuk menguasai negara sasaran, salah satunya melalui media sosial maupun pemberitaan yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Mari kita bijak, cerdas dalam menyikapi berita atau informasi yang sifat kebenarannya belum diketahui secara pasti sehingga tidak salah dalam mengambil sikap dan keputusan," ujarnya.
Selain itu, Danrem juga menyampaikan penyalahgunaan Narkoba sebagai salah satu wujud proxy war yang bertujuan merusak jaringan Saraf khususnya generasi penerus bangsa, Narkoba masuk melalui jalur laut dan udara, ini harus disikapi bersama dengan menindak tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku bagi para pengedar maupun pengguna Narkoba.
Orang nomor satu di jajaran Korem tersebut juga memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada semua pihak atas kerjasama pada rangkaian kegiatan Pilkada serentak, Pemilihan Legislatif dan Pilpres yang berjalan tertib, aman, lancar dan kondusif.
"Alhamdulillah rangkaian Pileg, Pilpres dan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden berjalan aman dan damai di NTB," ungkapnya.
Acara dilanjutkan dengan materi yang disampaikan Wakil Rektor III Unram Prof. Dr. H.M. Natsir, SH. M.Hum., dan diakhiri dengan sesi tanya jawab. (*)