LOMBOK BARAT - Pemerintah Desa Sembung, Kecamatan Narmada, Lombok Barat terus berupaya menekan angka kasus stunting anak di Desa setempat.
Kepala Desa Sembung, H Ali Abdul Syahid mengatakan, salah satu upaya dilakukan adalah dengan menngerakkan semua Kader desa, dan mengerahkan semua potensi yang ada di desa itu.
"Pemdes Sembung sangat serius untuk menangani kasus stunting ini. Apalagi masalah stunting ini menjadi isu nasional yang mendapat perhatian serius dari pemerintah," kata H Ali Abdul Syahid, dalam kegiatan Pembagian Makanan Tambahan (PMT) yang mengangkat tema "Diseminasi Informasi Dalam Rangka Percepatan Penanggulangan Stunting, Senin (30/12) di aula Kantor Desa Sembung.
Ia memaparkan, masalah stunting peru mendapat penanganan serius karena stunting tidak hanya menyangkut tinggi badan anak yang tidak sesuai dengan standar sesuai seusianya. Namun lebih dari itu stunting bisa mengancam pertumbuhan intelektualitas anak dan menghambat pertumbuhan otak generasi emas bangsa.
"Sehingga sebagai upaya menurunkan angka stunting ini, sosialisasi baik dalam bentuk upaya pencegahan dan penanganan stunting amat penting," katanya.
Ali mengatakan, masyarakat perlu mendapatkan informasi yang benar dan tepat terkait pencegahan stunting. Apa sebenarnya stunting, apa faktor penyebabnya dan bagaimana penanganannya.
"Selain itu diperlukan keterlibatan semua pihak untuk menangani stunting ini, sehingga kami di Desa Sembung melibatkan semua pihak terkait dan semua potensi yang ada," katanya.
Kegiatan PMT dan sosialsasi penanganan stunting di Desa Sembung dihadiri Babinsa Pelda Budi Sujarwo dan Ketua BPD Sembung, Burhanudin, serta Bidan Desa Sembung, Lia Lestari Widianti beserta para Kader Pendamping masing-masing Dusun.
Para ibu dan balita di Desa Sembung mengikuti sosialisasi tentang stunting yang disampaikan Kades Sembung H Ali Abdul Syahid. |
Sementara itu, Bidan Desa Sembung Lia Lestari Widianti menjelaskan, angka kasus stunting di Desa Sembung tercatat sebanyak 134 kasus di tahun 2018. Jumlah itu menurun menjadi 119 kasus di tahun 2019 ini.
Menurutnya, jumlah kasus stunting di Desa Sembung dapat dikatakan lebih rendah bila dibanding dengan Desa lain. Tapi, bukan berarti upaya penanganan dan pencegahan stunting boleh berhenti begitu saja.
"Pencegahan dan penanganan stunting tidak bisa hanya menjadi pekerjaan rumah pemerintah semata, perlu sinergitas dan kerja sama semua pihak," kata Lia.
Lia menambahkan, masyarakat hingga di tingkat keluarga harus sama-sama berupaya menurunkan angka stunting hingga ke titik nol.
"Sosialisasi sampai ke tingkat keluarga sangat penting mengenai pencegahan dan penanganan stunting. Semua pihak harus bersinergi, lakukan kewajiban sesuai tupoksi masing masing," kata Lia. MP/Abdul Rahim