METODE PENULISAN. Puluhan dosen Poltekpar Lombok mengikuti wokshop Metode Penulisan Ilmiah yang digelar di Hotel Aruna Senggigi, Lombok Barat. |
SENGGIGI - Politeknik Pariwisata Negeri Lombok menggelar workshop Metode Penulisan Ilmiah dengan peserta sekitar 60 peserta dosen tetap, dosen tidak tetap, dan dosen luar biasa, Rabu (18/12) hingga Kamis (19/12) di ballroom Hotel Aruna Senggigi, Lombok Barat.
Kegiatan yang diselenggarakan untuk internal Poltekpar Lombok ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan produktivitas dosen dalam penulisan karya ilmiah.
Workshop Metode Penulisan Ilmiah menghadirkan narasumber dari Poltekpar Makassar, Muhammad Arfin Muhammad Salim, P.hD dan Ilham Junaidi, P.hD. Ke dua narasumber adalah dosen Poltekpar Makassar.
Ke dua narasumber masing-masing memberikan materi yang berbeda tentang bagaimana publikasi ilmiah dan teknik penulisan ilmiah.
Direktur Poltekpar Lombok, Dr Hamsu Hanafi MM. |
Workshop tersebut menekankan pelatihan bagaimana membuat akun google scholar dan sinta.
"Outcome dari workshop ini adalah mendorong para dosen agar penelitiannya dianggap selesai jika sudah terpublikasi," kata Direktur Poltekpar Lombok, Dr Hamsu Hanafi MM, saat dijumpai di sela jalannya Workshop, Kamis (19/12) di Senggigi.
Kegiatan tersebut juga diisi dengan Workshop Kode Etik Dosen yang dipandu oleh moderator Dr. Muhammad Yahyaddin, MM.
Workshop Kode Etik Dosen menghadirkan narasumber Drs. Muhammad Arifin, M.Pd (Direktur Poltekpar Makassar), dan Dr. Ni Made Eka Mahadewi, M.Par, CHE (Ketua P3M Poltekpar Bali).
Dua narasumber ini dihadirkan untuk memberikan pemahaman tentang sikap seorang dosen Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata terhadap dosen, mahasiswa, lingkungan kampus, dan masyarakat.
Direktur Poltekpar Lombok Dr Hamsu Hanafi MM mengatakan, kode etik dosen perlu dirangkum dan disusun dalam sebuah buku panduan yang mengatur sikap dan perilaku dosen.
"Kode etik ini yang kemudian menjadi contoh bagi mahasiswa terhadap kedisiplinan. Lalu buku panduan ini akan disosialisasikan dan diterapkan di Kampus Poltekpar Lombok," kata Hamsu. (*)