Anak-anak bermain game menggunakan gadget./Illustrasi |
MATARAM - Dinas Kesehatan Provinsi NTB tengah menggencarkan sosialisasi tentang bahaya kecanduan gadget pada anak-anak.
Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr Nurhandini Eka Dewi menjelaskan, selain berpotensi mengganggu tumbuh kembang akan, penggunaan gadget tanpa terkontrol bisa menyebabkan kecanduan dan mengganggu kesehatan kejiwaan pada anak.
"Di beberapa daerah seperti Jawa Barat, sudah ada 209 anak yang harus menjalani perawatan di RSJ, karena kecanduan gawai atau gadget ini," kata Eka, Sabtu (4/1) di Mataram.
Kepala Dikes NTB, dr Nurhandini Eka Dewi. |
Menurutnya, beberapa kasus juga sudah ditemukan di NTB. Anak-anak yang terindikasi kecanduan gadget sudah ada yang ditangani di RSJ Mutiara Sukma, Mataram.
Eka menjelaskan, terlalu sering menggunakan gadget juga akan mengganggu kesehatan mata anak-anak akibat radiasi.
Dari sisi aktivitas, anak anak juga menjadi kurang bergerak, sehingga waktu yang harusnya untuk mengembangkan kemampuan motorik halus dan kasar tersita untuk main game dengan gadget.
"Anak-anak yang terlalu banyak bermain game di gadget juga berpotensi tidak berkembang kemampuan interaksi sosialnya," katanya.
Eka memaparkan, dalam ilmu tumbuh kembang anak, seorang anak hanya boleh menggunakan gadget paling tidak 30 menit dalam sehari.
Hal ini perlu dilakukan agar anak-anak masih memiliki waktu untuk bermain dan belajar dengan benar.
"Kami di Dinas Kesehatan NTB juga terus menerus mensosialisasikan bahaya kecanduan gadget pada anak-anak ini. Para orangtua juga harus lebih peduli, jangan karena sayang anak dengan membiarkan bermain gadget justru merugikan kesehatan fisik dan psikis si anak nantinya," tukasnya. (*)