PHOTO WOOD ART. Kasi Bimbingan Kerja Lapas Mataram, Gazali menunjukan kreasi photo wood art karya warga binaan pemasyarakatan di Lapas Mataram. |
MATARAM - Ide dan kreativitas bisa muncul di mana saja. Bila ditekuni, outputnya pun bisa menjadi alternatif berwirausaha.
Mengisi waktu selama menjalani masa pidana, sejumlah warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Mataram, berkreasi membuat berbagai produk kerajinan kayu dengan polesan estetika Photo Wood Art.
Di Bengkel Kerja berukuran 8 kali 10 meter di Lapas Mataram, beragam produk dibuat. Mulai dari perangkat furniture rumah tangga, hingga hiasan dinding.
Kepala Seksi Bimbingan Kerja Lapas Mataram, Gazali mengatakan kegiatan di Bengkel Kerja dilakukan untuk memberi ruang bagi para WBP untuk meningkatkan skill sekaligus mengembangkan kreativitas mereka.
"Ini termasuk dalam bagian pembinaan WBP agar saat kembali ke masyarakat nanti bisa kembali produktif dari sisi ekonomi," kata Gazali, Selasa (14/1) di Lapas Mataram.
Menurut Gazali, saat ini fokus pengembangan di Bengkel Kerja adalah pembuatan seni foto kayu atau Photo Wood Art.
Memanfaatkan limbah kayu yang tak terpakai para WBP membuat meja belajar portable dengan desain yang menarik.
Tatakan permukaan meja kemudian diisi dengan Photo Wood yang diambil dari foto atau gambar sesuai pesanan.
"Hasilnya gambar atau foto langsung di permukaan mejanya, dan gambar dijamin awet," katanya.
Soal desain, meja berukuran tinggi 32 Cm, Lebar 40 Cm dan Panjang 48 Cm ini tergolong unik dan menarik. Saat dilipat, meja akan memiliki tangkai pegangan sehingga mudah ditenteng layaknya koper mini.
Produk meja belajar photo wood art ini sudah mulai dipromosikan melalui jejaring media sosial.
Meja unik dan menarik ini dipasarkan seharga Rp175 ribu per unit. Masyarakat yang berminat bisa langsung mendapatkannya di Lapas Mataram.
Bukan sekadar untuk anak belajar, meja portabel juga bisa disulap menjadi meja makan anak-anak jika sedang berekreasi.
Ikut Pameran dan Terima Penghargaan
Produk Photo Wood Art karya para WBP Lapas Mataram juga sudah kerab kali ikut pameran dan menerima penghargaan di tingkat Kementerian Hukum dan HAM di Jakarta.
Photo Wood Art Menkumham Yasonna Laoly dan Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah bersama istri Hj Niken Saptarini Zulkieflimansyah karya WBP Lapas Mataram. |
Sebuah foto kayu berukuran 50 Cm x 80 Cm, bergambar foto Menkumham Yasonna Laoly bahkan mendapat pujian dan dijadikan kenangan untuk Menkumham.
"Waktu itu pameran di Jakarta dan pak Yasona kagum dengan photo wood bergambar beliau. Langsung dijadikan kenang-kenangan," kata Kasubid Bengkel Kerja Lapas Mataram, Purwanto.
Photo wood bergambar Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah dan istri Hj Niken Saptarini Zulkieflimansyah, bahkan juga sudah dibeli bang Zul senilai Rp5 Juta.
Bang Zul membayar karya WBP Lapas Mataram itu, saat menggelar buka puasa bersama pada Ramadhan tahun 2018 lalu.
Purwanto mengatakan, kreasi photo wood WBP Lapas Mataram memiliki teknik dan trik tersendiri sehingga menghasilkan produk yang berkualitas.
"Proses dan gagasannya kita mulai dengan eksperimen dulu, dan akhirnya menemukan desian dan teknik photo wood yang paten ini. Setahu saya, baru ada di Lapas Yogyakarta dan Lapas Mataram produk seperti ini," kata Purwanto.
Para WBP yang dilibatkan dalam proses kreatif di Bengkel Lapas Mataram juga merasa antusias dalam berkreasi.
John misalnya, mengaku mendapatkan pengalaman dan skill baru dengan membuat beragam kerajinan ini.
"Saya sama sekali dari nol, mulai belajar di sini. Dan sekarang saya sudah bisa mengkreasikan photo wood," katanya. (*)