KEJAYAAN PAN. Calon Ketua Umum dan Calon Sekjen PAN, Mulfachri Harahap dan Hanafi Rais saat bersilaturahmi dengan jajaran PAN Nusa Tenggara Timur, di Hotel Aston Kupang. |
KUPANG - Pasangan Calon Ketua Umum dan Calon Sekjen PAN, Mulfachri Harahap dan Hanafi Rais terus membangun silaturahmi ke daerah.
Setelah Bali dan NTB, duo kandidat kuat ini menyambangi jajaran pengurus DPD PAN sewilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Silaturahmi DPW PAN dan DPD PAN NTT, Sabtu (18/1) di Hotel Aston Kupang, juga dihadiri para Ketua DPD PAN Bali, NTB, Jawa Barat, dan Sulawesi Tengah.
Dalam pertemuan itu, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais memberikan tausyiah dan motivasi bagi para kader agar makin memantapkan langkahnya dalam mewujudkan kejayaan PAN.
Sementara saat sesi dialog terbatas dengan DPW PAN dan pengurus DPD PAN sewilayah NTT, Mulfachri dan Hanafi diberondong berbagai pertanyaan bila terpilih sebagai Ketua Umum - Sekjen, pada kongres PAN yang akan digelar tidak lama lagi.
Hadir dalam dialog tersebut Ketua DPW PAN NTT Awang Notoprawiro, Ketua TIM Pemenangan Mulfachri-Hanafi Ahmad Riski Sadiq, fungsionaris DPP PAN Chandra Tirta Wijaya dan Eneng Humaeroh, Saleh La Ela, Iswari Alfarizi
Calon Sekjen PAN, Hanafi Rais mengungkapkan pengalamannya bekerja dan bersinergi bersama Mulfachri.
"Ada banyak gagasan brilian yang kongkrit dan terukur, bila dilaksanakan dalam kepengurusan mendatang akan mewujudkan banyak harapan kita semua," kata Hanafi.
Menurut Hanafi, Mulfachri merupakan figur yang pas untuk menjawab tantangan dan problem yang dihadapi PAN. Ia mengajak semua kader untuk solid memenangkan Mulfachri-Hanafi.
Memandu dialog tersebut, anggota DPR RI dari PAN dapil NTT, yang juga Sekretaris Tim Pemenangan Mulfachri-Hanafi, Ahmad Yohan mengingatkan pentingnya kekompakan kader PAN sewilayah NTT dalam menghadapi perhelatan kongres PAN ke depan.
Ia juga menyinggung tentang daerah yang akan mengikuti Pilkada serentak pada tahun ini, agar berhati-hati dalam proses mengurus rekomendasi ke DPP PAN.
Menurut Yohan, rekomendasi yang didapat bisa saja dikoreksi bila kepengurusan DPP PAN berubah paska kongres.
“Tidak ada yang pasti, kepengurusan DPP PAN berubah, bisa saja rekomendasi pilkada dikoreksi untuk keperluan pemenangan partai," tukasnya.
Yohan juga mengingatkan para elit di DPP PAN yang terlibat dalam penentuan rekomendasi calon dalam Pilkada.
"Termasuk Ketua Umum Zulkifli Hasan, jangan main-main, apalagi menjadikannya sebagai barter untuk dukungan kongres. Bila itu terjadi, potensi masalah paska kongres akan mendera. Bisa ribut,” cetus Yohan. (*)