PSIKOLOGI KELUARGA. Ketua Persit KCK 162/WB, Ny Kirana Rizal Ramdhani bersama jajaran Persit usai Seminar Psikologi Keluarga di Mataram. |
MATARAM - Dalam rangka menyambut HUT Korem 162/WB ke 59 tahun 2020, Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 162 menggelar seminar Psikologi Keluarga yang disampaikan Ibu Vequentina Puspa Indah, M.Psi., di Aula Sudirman Makorem jalan Lingkar Selatan nomor 162 Mataram, Sabtu (11/1).
Acara seminar dengan mengangkat tema "Persit Berperan Dalam Ketahanan Keluarga Guna Menunjang Tugas Prajurit Wira Bhakti" yang dihadiri Komandan Korem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., Kasrem 162/WB Letkol Inf Endarwan Yansori, para Kasi, Dandim jajaran Korem, Dan/Ka Satdisjan, para Perwira dan Ibu-ibu Persit KCK Koorcab maupun Cabang jajaran Koorcab Rem 162.
Dalam sambutannya, Danrem 162/WB menyampaikan dalam berkeluarga pasti memiliki pilihan yang terbaik untuk dinikahi. Namun setelah berkeluarga, baik suami maupun istri pasti memiliki segala kelebihan dan kekurangan yang menjadi konsekuensi dari sebuah keluarga. "Ini harus diterima bersama dengan lapang dada, sabar dan ikhlas sehingga aman dan damai dalam menjalani bahtera rumah tangga," ujar Danrem.
Ditekankan kepada seluruh Komandan satuan jajaran Korem 162/WB agar lebih peduli melakukan konseling kepada prajurit serta keluarga disatuannya sehingga dapat mengantisipasi timbulnya permasalahan keluarga prajurit yang akan berpengaruh pada psikologi dan berdampak pada kurang optimal pelaksanaan tugas.
Sementara Ketua Persit KCK Koorcab Rem 162 Ny. Kirana Rizal Ramdhani pada kesempatan tersebut mengatakan kegiatan seminar tersebut dilaksanakan bertujuan untuk berbagi ilmu dan tips terkait peranan ibu-ibu dalam sebuah keluarga apalagi sebagai Persit yang tidak hanya dituntut untuk mengurus suami dan anak, namun juga mendukung suksesnya pelaksanaan tugas suami sebagai Prajurit TNI AD.
Menurutnya, psikologi keluarga merupakan ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan dalam interaksi antar individu-individu dalam sebuah ikatan perkawinan atau keluarga yang memiliki fungsi masing-masing baik sebagai suami (bapak), istri (ibu) dan anak.
Untuk itu, lanjutnya, psikologi keluarga ini sangat baik untuk diketahui, dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari pada lingkungan keluarga atau individu dalam keluarga.
Usai memberikan sambutan, acara dilanjutkan dengan seminar psikologi keluarga oleh Vequentina Puspa Indah dengan judul "Pernikahan Sehat Mental Sebagai Pondasi Ketahanan Keluarga" dimana komunikasi sebagai kunci utama dalam menjaga ketahanan dan keutuhan keluarga. (*)