Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah dalam launching Lombok Sumbawa Great Sale (LSGS) 2020 di Lombok Epicentrum Mall, Mataram. |
MATARAM - Sektor pariwisata NTB diharapkan tidak hanya sekadar mengejar kuantitas berkaitan dengan berapa banyak wisatawan yang datang. Ke depan, sektor pariwisata NTB juga harus mengutamakan kualitas, baik dari sisi pelayanan maupun dari sisi devisa yang bisa dihasilkan.
Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah menekankan, memandang pariwisata tidak bisa hanya bicara berapa jumlah wisatawan yang datang. Tapi yang harus jadi barometer adalah seberapa besar devisa dan berapa dampak pada kesejahteraan masyarakat NTB.
"Bisa jadi jumlah wisatawan lebih sedikit, tapi devisa yang didatangkan berlipat-lipat, dan sebaliknya bisa juga wisatawan banyak tapi devisa kecil. Sehingga ke depan, orientasi pariwisata NTB harus keduanya. Baik kualitas dan kuantitas. Sebab kolaborasi keduanya inilah yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat kita," kata Wagub Rohmi, saat melaunching Lombok Sumbawa Great Sale (LSGS) 2020, Sabtu malam (25/1) di Lombok Epicentrum Mall, Mataram.
BACA JUGA : LSGS 2020 Targetkan Transaksi Rp25 Miliar
Wagub Rohmi mengatakan, peningkatan jumlah tenant yang berpartisipasi dalam LSGS 2020 mencapai 320 tenant, atau meningkat 100 persen dibanding LSGS 2019.
Peningkatan jumlah itu, papar Wagub Rohmi juga harus dibarengi dengan kualitas pelayanan. Agar wisatawan yang datang ke Lombok dan Sumbawa dapat merasakan kesan yang baik selama berkunjung ke daerah ini dan menikmati berbagai diskon dalam LSGS 2020.
Menurutnya, dibanding dengan daerah lain, NTB termasuk sebagai destinasi yang sangat lengkap, baik dari sisi destinasi wisata, kerajinan, dan seni budaya.
"Kita punya (kain) tenun yang kaya variasi, mutiara kita sangat terkenal. Ada kerajinan cuki dan gerabah dan banyak lagi. Destinasi wisata juga kita sangat banyak, sampai bisa bingung memilih. Ada pantai, gunung, air terjun," katanya.
Namun begitu, Wagub Rohmi mengatakan, ada juga daerah lain yang sedikit destinasinya tapi sangat ramai dikunjungi.
"Kalau kita ke tempat lain yang biasa saja, tapi kok banyak orang yang datang. Kenapa NTB tidak bisa ?, ini menjadi PR besar, kenapa mereka biasa saja tapi pengunjungnya banyak," katanya.
Wagub Rohmi berharap ke depan pembangunan sektor pariwisata di NTB harus benar-benar mampu bersinergi dan berkolaborasi melibatkan partisipasi semua pihak.
"Pemda dan stakeholders kepariwisataan harus bersinergi dan berkolaborasi. Kita akui semua kekurangan kita dan kemudian melakukan penngkatan dari segala sisi, sehingga hasil yang kita inginkan bisa tercapai," katanya.