Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid bersama Ketua PHRI NTB Ni Ketut Wolini. |
LOMBOK BARAT - Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid mengatakan, semua pihak perlu berpartisipasi dan berkontribusi untuk membangun citra pariwisata di daerah, termasuk pers, media massa.
Ia berharap media massa bijak dalam memberitakan peristiwa di daerah. Terutama peristiwa yang jika keliru dalam pengelolaan informasi bisa merugikan citra pariwisata daerah.
"Semua harus berperan dalam pembangunan pariwisata daerah, termasuk untuk wartawan ya. Mari bersama-sama kita semua bersinergi. Jangan suka menggeneralisir hal yang sebenarnya lokal, dibesar-besarkan dan bisa merugikan pariwisata kita," kata Fauzan Khalid, usai pertemuan bersama pelaku pariwisata dan pengusaha hiburan Senggigi, Sabtu (22/2) di Aruna Senggigi Resort & Convention, Senggigi, Lombok Barat.
Ia mencontohkan kasus dugaan tarian tanpa busana di MED & Karaoke yang kini masih ditangani Polda NTB.
"Contoh kasus, itu kasus MED. Itu orang nggak tau, kejadian di kamar (room). Tapi (diberitakan) seolah-olah manajemen terlibat, ini kan nggak adil ya. Dampaknya bisa kemana-mana," katanya.
Menurut Fauzan, kasus ini bisa terjadi kapan dan dimana saja karena layanan tempat hiburan merupakan layanan yang bisa diakses publik secara bebas.
"Kan sama saja misalnya, hotel syariah. Nah kalau ada orang "main" di kamar hotel, masa' manajemen hotel syariah itu yang mneyediakan, lalu mereka disalahin, kan tidak begitu juga," katanya.
Ia berharap semua pihak bisa mendudukan peristiwa pada tempatnya secara proporsional. Menghargai proses hukum tanpa menggiring masalah keluar dari substansi hukumnya.
"Sekali lagi kita minta wartawan juga seperti itu ya, jangan men-generalisir hal yang sebenarnya lokal. Intinya jangan membesarkan masalah yang kecil lah, yang kemudian akibatnya kita semua rugi," katanya.
Menurut Fauzan, peran media massa sangat strategis untuk membantu upaya merevitalisasi Senggigi. (*)