MUFFEST 2020. Ketua Dekranasda NTB Hj Niken Saptarini Zulkieflimansyah bersama desainer kondang, Irna Mutiara dalam Muslim Fashion Festival (Muffest) 2020, di Jakarta. |
JAKARTA - Selain mengangkat nilai khas kain tenun NTB dalam ajang Muslim Fashion Festival (Muffest) 2020 di Jakarta, Dekranasda NTB juga turut mempromosikan Mandalika di event nasional tersebut.
Belasan busana karya desainer kondang, Irna Mutiara, menampilkan keindahan busana muslim berbahan kain tenun NTB. Tema yang diangkat ialah Mandalika, yang saat ini menjadi salah satu dari lima destinasi wisata superprioritas nasional.
"Jadi selain memperkenalkan keindahan busana berbahan kain tenun NTB, kita juga mempromosikan keindahan Mandalika," kata Ketua Dekranasda NTB, Hj Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah.
Ia mengatakan, keikutsertaan tenun NTB di ajang Festival busana berskala nasional seperti Muffest sangat efektif, dan menjadi bukti bahwa kain tenun NTB memiliki daya tarik tersendiri di kalangan pelaku fashion.
Busana muslim karya Irma Mutiara dalam ajang Muffest 2020 di Jakarta. |
Niken menilai kain tenun NTB mampu bersaing di kancah nasional. Karena itu, pihaknya kini terus menggencarkan pemberdayaan serta pengembangan produk tenun bagi para pengerajin di NTB.
"Apalagi, di tahun 2025 Indonesia akan ditargetkan menjadi kiblat fashion muslim dunia. Kami sudah mempersiapkan diri dengan memberi pelatihan kepada para pengerajin tenun, penjahit, desainer dan pemilik modal, sebagai langkah pemasalan tenun NTB ready to wear menuju pusat fashion muslim dunia," kata Niken di sela kegiatan Muffest di Jakarta.
Menurutnya, ke depan kain tenun harus mampu ditampilkan dalam wujud busana muslim bergaya ready to wear dengan gaya yang elegan dan kekinian.
"Brand mode tenun NTB sedang kami rencanakan bersama desainer, agar nantinya bisa digunakan oleh semua lapisan masyarakat dengan nyaman," katanya.
Sementara desainer kondang, Irna Mutiara mengaku memilih tenun NTB sebagai bahan baku busananya ke ajang muslim Fashion Festival kali ini, karena kekhasan yang dimiliki tenun NTB.
"Tenun NTB materialnya sangat, tebal, nyaman untuk busana ready to wear, dengan model busana muslim. Tenun NTB juga memiliki motif unik yang selalu mengangkat budaya setempat berbeda. Misalnya saja, tenun Sukarare Lombok, Tenun Sasambo, Sandikala hingga Tebe Nggoli di Bima," terang Irna.
Desaian karya Irna di ajang Muffest 2020 mengangkat tema Mandalika yang disesuaikan dengan tema utama Sustainable. Dimana sisa rajutan kain dari para penenun lokal, digunakan kembali untuk dirancangnya sebagai selendang, manset jilbab hingga sarung tangan.
"Busana muslim ready to wear ini simple namun elegant, didominasi warna-warna pastel, dusty pink, hijau mint dan putih bercorak unik variatif," jelasnya.
Pada ajang Muslim Fashion Festival 2020, selain rancangan karya Irna Mutiara berbahan dasar kain Tenun NTB juga menampilkan rancangan dari 117 desainer kenamaan Indonesia lainnya, seperti Ivan Gunawan, Itang Yunasz, serta Hannie Hananto.
Belasan busana karya Irna Mutiara, bukan saja mengenalkan keindahan kain tenun NTB, tapi sekaligus mempromosikan kawasan wisata Mandalika di Lombok, NTB.(*)