H Bambang Kristiono (HBK). |
MATARAM - Seorang kader Partai Gerindra yang menyebut dirinya sebagai Humas DPC Partai Gerindra Kabupaten Bima, Ashar S Yaman mengutarakan kekecewaannya terhadap keputusan Partai Golkar Kab. Bima yang mengusung petahana dalam Pilkada 2020.
Partai Golkar Kab. Bima telah memutuskan untuk mengusung Bupati Hj. Indah Dharmayanti Putri (IDP), maju dalam Pilkada Kab. Bima. Namun, nama-nama pendampingnya dalam keputusan Partai Golkar Kab. Bima tersebut tidak memasukkan nama-nama kader Partai Gerindra seperti Syamsudin dan Umayah. Hal ini membuat Ashar S Yaman berang dan mengklaim telah mencabut dukungan DPC Partai Gerindra Kab. Bima kepada IDP-DAHLAN.
Dia mengatakan Partai Gerindra telah mencoret nama IDP-Dahlan dari dukungan pada Pilkada serentak mendatang.
Pernyataan kader Partai Gerindra di Bima ini, membuat Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD) Partai Gerindra, H. Bambang Kristiono (HBK) angkat bicara.
HBK menyesalkan manuver kader Partai Gerindra Kab. Bima yang telah gegabah dalam berbicara keluar atau kepada publik tanpa mengikuti mekanisme dan aturan Partai.
"Saya sangat kecewa dengan manuver kader Partai Gerindra Kab. Bima yang tidak tertib, tidak loyal, dan tidak sejalan dengan mekanisme yang telah berlangsung di internal Partai", jelasnya, Jumat, 14 Februari 2020.
Dia mengatakan bahwa selama ini telah mencoba untuk menahan diri agar tidak terjadi kegaduhan, namun sikap oknum kader yang tidak berkoordinasi dalam membuat pernyataan ke ruang publik membuatnya berang.
"Selama ini saya berusaha untuk menahan diri, dan terus mengingatkan lewat saluran-saluran yang ada, supaya seluruh kader satu suara, kompak dan tidak bikin gaduh", ujarnya.
Kemudian Dia mempertanyakan, siapa yang memberikan kuasa kepada kader Partai Gerindra Kab. Bima untuk menarik dukungannya kepada bakal calon pasangan IDP-DAHLAN.
"Sekarang saya jadi bertanya-tanya, siapa yang telah memberikan kuasa dan wewenang kepada yang menamakan dirinya Humas Partai Gerindra Kab. Bima untuk mencabut dan membatalkan dukungan Partai kepada bakal pasangan calon IDP-DAHLAN," katanya.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini juga mengatakan, dalam struktur Partai besutan Prabowo Subianto ini tidak ada istilah Humas. Corong perjuangan Partai katanya, ada pada pimpinan Partai (Ketua, Sekretaris, OKK).
"Setahu saya, tidak ada itu yang yang namanya jabatan Humas di susunan kepengurusan Partai Gerindra.
Corong perjuangan Partai Gerindra adalah para pimpinan Partai, bukan yang mengklaim dirinya Humas Partai. Saya kira jabatan Humas Partai di kepengurusan DPC Partai Gerindra Kab. Bima adalah jabatan ngarang-ngarang", cetusnya.
HBK meminta agar kader dapat tertib dan mengikuti mekanisme Partai. Dia mengatakan, bahwa untuk menentukan siapa calon yang akan diusung dalam Pilkada nanti, itu dilaksanakan melalui Desk Pilkada Partai, yang akan memilih masing-masing pasangan calon dengan mekanisme, cara dan tahapan yang sangat panjang sebelum kemudian diusulkan ke DPP Partai Gerindra.
"Saya ingin Partai ini tertib, disiplin dan tidak berjalan sendiri-sendiri. Semuanya harus terkendali dan tidak jalan sendiri-sendiri, karena mekanisme yang telah berjalan di Desk Pilkada Partai Gerindra Prov. NTB telah mengambil keputusan, dimana keputusan tersebut telah diambilnya secara musyawarah mufakat serta kolektif kolegial sebagaimana aturan yang berlaku dengan memperhitungkan banyak hal", ujarnya.
"Dan pada posisi saat ini, semestinya semua kader harus bersikap dewasa, kompak bersatu, dan memberikan dukungan terhadap semua keputusan Partai, bukan malah membuat pernyataan-pernyataan yang bisa menjatuhkan wibawa Partai", sambungnya.
HBK juga menegaskan, jika masih ada kader Partai Gerindra yang terus bermanuver di luar kebijakan Partai, maka sanksi keras berupa pencopotan akan dilakukan.
"Kalau terus bermanuver liar di luar kebijakan Partai, maka dapat saya pastikan, dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, mereka akan saya copot dan saya tertibkan," tegasnya.
"Kita butuh ketenangan, kita butuh kesejukan, serta kita juga butuh disiplin dan kekompakan dalam memperjuangkan kemenangan di Pilkada-Pilkada yang ada, bukan malah jalan sendiri-sendiri," katanya.